Menhub Minta Pemda Maluku Manfaatkan Kemudahan Tol Laut Untuk Kemajuan Rakyat

Binsar

Wednesday, 15-08-2018 | 07:30 am

MDN
Kapal Tol Laut [ist]

Ambon, Inako – 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meminta pemerintah daerah Maluku memanfaatkan kehadiran tol laut sebagai sarana yang memudahkan masyarakat mengangkut hasil perikanan, pertanian dan perkebunan mereka ke sejumlah provinsi lain di Indonesia seperti Papua dan Pulau Jawa.

"Target kita kapal tol laut saat kembali harus terisi 50 hingga 60 persen hasil-hasil perkebunan, pertanian dan terutama perikanan dari Maluku untuk dibawa ke daerah lain, terutama Pulau Jawa," kata Menhub saat menjadi pembicara pada fokus grup diskusi Manajemen Pemerintah Era Digital digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, di Ambon, Senin (13/8).

Ia mengaku, hingga saat ini kehadiran kapal tol laut yang menyinggahi sejumlah kabupaten/kota di Maluku, belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat dan pemerintah daerah itu. Hal itu, kata Budi Karya terlihat dari keadaan kapal saat kembali yang hanya bisa mengangkut 35 persen barang dan hasil produksi masyarakat Maluku dan itu hanya milik pengusaha setempat.

Menurutnya, pemanfaatan jasa tol laut untuk mendistribusikan hasil produksi masyarakat Maluku ke sentra pemasaran di Pulau Jawa, jauh lebih mudah karena harga angkut relatif murah serta berdampak mendongkrak produktivitas dan membuka lapangan pekerjaan lebih luas.

Contoh hasil pertanian Maluku [ist]

 

"Karena itu saya sudah bicara dan minta tolong Gubernur Maluku Said Assagaff agar bisa didorong peningkatan kapasitas angkut hasil produksi masyarakat dari Maluku hingga mencapai 60 persen melalui jasa tol laut, terutama produk kopra dan berbagai jenis hasil perikanan mengingat kualitasnya sangat baik dan diminati baik di dalam maupun luar negeri," katanya.

Menhub menegaskan, program tol laut selain mewujudkan konektivitas antardaerah juga menekan kesenjangan harga antara wilayah Barat danTimur Indonesia yang disebabkan tidak adanya kepastian ketersediaan barang.

Dia mencontohkan jika harga kopra dan ikan di Maluku jatuh atau anjlok, maka bisa disiasati dengan dijual ke Pulau Jawa dengan memanfaatkan jasa tol laut. Dalam jangka dua minggu saja satu ton ikan atau kopra sudah bisa dijual di Surabaya.

"Dengan jasa tol laut kita siapkan kontainer dan disubsidi. Jika dimungkinkan distribusi dan pemasaran ikan dari Maluku ke negara tetangga seperti Darwin, Australia Utara atau Republik Palau mengunakan pesawat jika, Kami siap memberikan subsidi," ujar Menhub.

Disinggung adanya monopoli arus masuk-keluar barang dari Maluku oleh oknum-oknum tertentu sehingga disparitas harga masih terjadi, Menhub menegaskan, akan segera melakukan pengkajian dan penertiban.

 

KOMENTAR