Menjadikan Indonesia Super Power dalam Carbon Credit

Johanes

Friday, 24-01-2020 | 15:06 pm

MDN
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan (tengah)

Davos-Swiss, Inako


Untuk semua hasil yang didapat Indonesia saat ini, Menko Luhut mengungkapkan tidak lepas dari kerja keras Presiden Jokowi dalam 5 tahun belakangan ini. Untuk itu, Kementerian/ Lembaga terkait akan terus bekerja sama demi memajukan Indonesia semakin baik lagi, salah satunya menjadikan Indonesia sebagai super power carbon credit.

“Seperti misalnya yang disiapkan oleh tim kami dengan KLHK, bagaimana carbon credit bisa memainkan peran menjadi Indonesia super power dalam carbon credit. Karena sekarang masalah fight against climate change ini menjadi isu di Eropa. 2030 mereka tidak mau lihat lagi mobil biasa itu di Eropa, dia harus ganti Electric Car atau sampe autonomous,” ujarnya. 

Dalam hal ini, Menko Luhut menjelaskan bahwa Indonesia leading di situ, berpotensial, sehingga jika kita kerjakan sesuai target, seperti dengan morowali project, kemudian lahir lithium battery, Hyundai groundbreaking mobil listrik di Jakarta, maka dalam 3 tahun ke depan, Indonesia akan menjadi pemulai pemain dunia bahkan pemain kunci.

“Karena lithium battery kita banyak. Sekarang lithium battery ini masih sampai mungkin 20-30 tahun ke depan, itu masih jadi merger player itu. Nah tapi orang tidak nyaman lihat itu. Saya bilang masa harus berpuluh-puluh tahun kita sumber material saja? ekspor doang? lihat freeport tuh contoh, 50 tahun kita hanya ekspor tembaganya saja, kapan nilai tambah kita dapat? nilai tambah kan bawa lapangan kerja, bawa pajak, bawa teknologi, bawa pendidikan. ya seperti morowali itu loh. kalau tidak ada morowali, ada tidak politeknik yang bagus di sana? tidak ada kan,” paparnya.

Jadi sekarang semua diperbaiki, sehingga timbulah titik-titik pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan pendidikan, kemudian juga koridor baru pembangunan. 

Dengan demikian, jika Indonesia terus mengalami pertumbuhan seperti ini, Menko Luhut mengungkapkan capaian target pertumbuhan ekonomi bisa sampai sekitar 6%.

“Kalau menurut saya pribadi, kita di akhir 2024 itu mencapat 6% lebih pasti lah menurut saya. saya memang background tentara, tapi dengan banyak praktis di luar dan dibantu para ekonomi, kalau begini terus kira-kira kita akan optimis,” ujarnya.

 

KOMENTAR