Menko Luhut: Indo-Pacific World Economic Forum Akan Dilaksanakan di Jakarta

Johanes

Friday, 24-01-2020 | 14:34 pm

MDN
Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan

Davos- Swiss, Inako

Keberhasilan Indonesia nampaknya semakin diperhitungkan di kancah Internasional, hal itu dibuktikan dengan dipilihnya Indonesia dalam mengorganisasikan Indo-Pacific World Economic Forum yang rencananya akan dilaksanakan pada Juli mendatang.

Hal itu diungkapkan Menko Marves Luhut B. Pandjaitan di sela-sela kunjungan kerjanya di Davos, Swiss. Di hari ke-4 kunkernya ini, terhitung sudah menghasilkan banyak perjanjian-perjanjian baru khususnya di bidang Investasi, yang tentunya menguntungkan Indonesia.“Nanti ini pada 7-9 Juli 2020, Indonesia diminta oleh World Economic Forum untuk mengorganisasi Indo-Pacific World Economic Forum​ di Jakarta,” kata Menko Luhut.

Untuk acara tersebut, Menko Luhut memaparkan biasanya dibikin secara ASEAN, namun kali ini diperlebar cakupannya. Sehingga sudah dipastikan pesertanya itu akan besar sekali. 

"Jadi yang kami paham tadinya World Economic Forum Asean seperti di Vietnam, tapi ranahnya lebih besar lagi karena melihat potensi Indonesia tadi. Nah seperti ini saya pikir memang membuat Indonesia ini hebat. Kenapa ini bisa? Karena menurut saya kita kerjanya terintegrasi, selain itu juga karena leadership presiden itu membuat warna sendiri yang transparan, yang memberikan contoh. Jadi ini saya kira momentum yang harus kita eskplortasi betul-betul,” jelas Menko Luhut.


Bukan hanya itu saja, Menko Luhut mengaku banyak ‘oleh-oleh’ hasil kunker di Davos yang dibawanya ke Indonesia. Di antaranya:

Australia berencana Investasi dari hydropower dan bushfire

“Sebenarnya sangat banyak saya pikir yang saya juga ga pernah duga, misalnya tiba-tiba staf saya mengajukan pertemuan dengan Andre Forest, pengusaha dari Australia, awalnya saya tidak tahu, tapi setelah saya ketemu, dia langsung bilang kalau mau investasi di Indonesia. Dia salah satu orang terkaya di Australia. 

Pihak Australia rencananya ingin berkunjung ke Indonesia pada Februari mendatang untuk melakukan investasi mengenai hydropower dan bushfire (kebakaran hutan).

“Dia bilang mau bangun kerjasama bushfire dengan Indonesia. Saya bilang kebetulan saya dulu yang menangani bushfire dengan yang paling parah tahun 2015, jadi saya punya pengalaman juga untuk itu. Jadi kita punya suatu teknologi untuk kerjasama,” ujarnya. 

Tak hanya itu, lanjut Menko Luhut, rencananya pihak Australia juga ingin terlibat masalah sampah plastik.“Dia bilang ingin mendonasikan uangnya. Uangnya dia hampir USD 3M untuk urusan kemanusiaan. Nah ini satu yang menurut saya sangat hebat,” ungkapnya.

Selain itu, ada pula kerja sama untuk penanganan hydrogen,

carbon credit, mengenai startup yang jadi misalnya micro credit.“Dia mau nanganin terlibat masalah petani, nelayan, yang mendapat ikan tidak bagus, dan banyak sekali. Angkanya bervariasi. Namun satu hal, Indonesia menjadi perhatian mereka,”tegas Menko Luhut.

Hyundai gandeng LG untuk Investasi di Indonesia

Menko Luhut berharap dengan Hyundai menggandeng LG untuk mobil listrik dan autonomous sehingga investasi khususnya dalam bidang transportasi bukan hanya dari Jepang saja.

“Jadi LG itu kemarin kita berbicara, jadi saya bilang gini, jangan hanya Jepang terus, kita bilang jepang baik, dont get me wrong ya, tapi ayo dong bersaing, sekarang  94% mobil di Indonesia dikontrol oleh Jepang. Kan ga sehat itu. Jadi kalau ada apa-apa sama dia, mati kita,” ungkap Menko Luhut. 

“Saya bilang lapor presiden, kita dorong lah ini Hyundai. Masuk lah hyundai. Tapi ada lagi yang lain, Cina mau masuk biarin aja, jangan Hyundai saja, karena Jepang belum mau masuk di mobil listrik. Tapi ujungnya saya bilang ke mereka, kalian mau ga masukin LG kalian itu untuk lithium battery, karena CITL dengan Cina dia mau masuk di situ, saya bilang kami segera bicarakan ini. Nanti pertemuan di Jakarta akan kami laporkan sebelum groundbreaking ini. Nah kalau ini terjadi, kita sudah punya 2 pemain lithium battery di Indonesia. Indonesia jadi keren loh,” perjelas Menko Luhut.


Sovereign Wealth Fund Terus Berkembang 

“Untuk Sovereign Wealth Fund yang kita bentuk saat ini berkembang terus, ini memang ide awal dari kami, tapi yang jahit itu Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), karena mereka punya pengalaman hebat dengan Singapore, India, Mesir, dan negara-negara lain,” kata Menko Luhut.

Sehingga, jelas Menko Luhut, sekarang apa yang Indonesia buat benar-benar international standar, dengan Sovereign Wealth Fund  sendiri rencananya banyak negara-negara lain yang ini masuk terlibat.

“Kita harus ciptakan suasana yang bagus. Jadi semua kita buat sinergi, semua kita buat dengan baik,” ungkapnya. 

KOMENTAR