Menko Luhut Ungkap Pemerintah Indonesia Sedang Menyusun Dua UU Omnibus Law

Johanes

Friday, 10-01-2020 | 08:00 am

MDN
Menko Marves, Luhut B Pandjaitan saat berbicara pada The Pulse of Asia Conference 2020, yang diadakan oleh Bank DBS di Singapura, Kamis, 9/1/2020.

Singapura, Inako

Saat berbicara pada The Pulse of Asia Conference 2020, yang diadakan oleh Bank DBS di Singapura, Kamis, 9/1/2020 ,Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B. Pandjaitan menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengerjakan dua Undang-undang Omnibus, yaitu UU Penciptaan Lapangan Kerja dan Undang-Undang Omnibus tentang Perpajakan. Kedua UU akan diajukan ke DPR pada awal tahun ini.  

"UU tersebut untuk menggantikan undang-undang sebelumnya yang berpotensi tumpang tindih  dan menghambat investasi,” katanya. 

Untuk meningkatkan investasi di Indonesia Menko Luhut juga menyinggung program Online Single Submissionas (OSS).  "Dengan adanya OSS membuat kita mudah untuk menyelesaikan berbagai masalah. Perbaikan sistem dan alur kerja serta kemudahan perizinan dapat melancarkan laju investasi. Seluruh proses telah tersinergi lewat OSS,” katanya. 

Menko Luhut juga mendapat keluhan bahwa semua urusan di tingkat Menteri tidak selalu dapat  terealisasi dengan baik, karena para pegawai di bawah level Menteri belum ikut membantu kelancarannya. 

"Kami memang masih harus lebih memperbaiki kualitas pegawai kami, misalnya dengan melakukan renumerasi, dll. Tetapi jika Anda mendapatkan masalah, sampaikan kepada kami. Saya akan bantu menyelesaikannya. Saat ini kami sering melakukan rapat koordinasi untuk menyelesaikan hambatan-hambatan, terutama sektor investasi. Kami akan undang semua pihak terkait sehingga penyelesaian bisa dilakukan dalam waktu yang tidak lama. Atau Anda bisa juga mengadukan permasalahan Anda kepada Pokja 4,” jawabnya. 

Ibu Kota Baru

Saat ditanya sektor manakah yang bisa menjadi tempat berinvestasi yang potensial, Menko Luhut menjawab bahwa energi alternatif, startup, rumah sakit, dan Ibu Kota Baru masih terbuka untuk investasi. 

"Di Ibu Kota Baru Anda bisa menanamkan modal di sektor infrastruktur. Kami akan menjadikan kota tersebut sebagai kota hijau. Rumah sakit juga cukup menjanjikan. Kami berencana bangun fasilitas yang lengkap dengan mendatangkan dokter terbaik, mungkin ada yang dari luar negeri sehingga bisa mengurangi jumlah orang Indonesia yang berobat ke sini,” ujarnya disambut tawa hadirin. 

Investor juga menanyakan potensi investasi di bidang pendidikan.  "Tujuan kami adalah untuk memperkecil jarak antara kualitas pendidikan di barat dan timur. Saat ini ada beberapa start up di bidang pendidikan ini tentu mempermudah jangkauan ke bagian timur. Lalu UAE juga akan berinvestasi di sektor ini. Di Morowali kami mempunyai universitas teknologi yang menjadi salah satu yang terbaik sebagai hasil kerja sama dengan universitas teknologi China. Menteri Pendidikan kami yang berusia muda juga diharapkan dapat mengambil langkah inovatif dan kreatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia," katanya. 

Pagi harinya Menko Luhut mengadakan pertemuan dengan Senior Minister Teo Chee Hean di Asian Civilisations Museum. Pertemuan berlangsung akrab sambil membahas isu kedua negara, Ibu Kota Baru, dan investasi.

 

KOMENTAR