Menko PMK Muhadjir : Indonesia Memiliki Kemampuan Mendeteksi Covid-19

Johanes

Saturday, 29-02-2020 | 10:27 am

MDN
Menko bidang PMK Muhadjir Effendy (tengah) (Foto: Twitter@KemenkoPMK)

Jakarta, Inako

Laboratorium milik Badan Penelitian Penyakit Infeksi Sri Oemijati, sudah mampu mendeteksi Virus Corona (Covid-19). Hal ini disampaikan Menko PMK, Muhadjir Effendy setelah melakukan peninjauan dan mendengar langsung pemaparan dari para peneliti di laboratorium milik Kementerian Kesehatan itu.

"Berdasarkan dari peninjauan saya di Laboratorium Badan Penelitian Penyakit Inveksi, Kemenkes, serta penjelasan para penelitinya, lembaga ini sudah mampu mendeteksi Virus Corona atau Covid-19,"kata Menko Muhadjir, di Jakarta, Sabtu.

Laboratorium ini sudah bekerja sama dengan (Center for Disease Control and Prevention) (CDC) yang berpusat di Atelanta, AS.  Dalam kerjasama tersebut  Indonesia menperoleh bantuan reagen yang bernama “riagent primer”,  sejenis cairan berfungsi sebagai katalis yang gunanya khusus untuk mendeteksi keberadaan Covid-19 yang ada pada spesimen atau sampel yang diambil dari dahak, epitel hidung dan darah orang yang dicurigai (suspek) terinveksi virus corona. 

Spesimen yang sudah diberi larutan primer tersebut kemudian diproses dengan menggunakan metode sekaligus alat yang diberi namaPolymerise  Chain Reaction (PCR). Dari hasil bekerja reagen primer dan PCR ini akan dapat diketahui apakah dalam spesimen itu ada corona virusnya (Covid-19) atau tidak. Di laboratorium ini terdapat lebih dari empat puluh  PCR, masing masing PCR bisa memproses 60 spesimen sekaligus yang membutuhkan waktu sekitar tiga  jam. 

Di laboratorium ini juga terdapat alat bernama Squencing.  Alat ini berguna untuk meneliti lebih lanjut mengenai karakter virus. Dengan alat ini dapat diketahui dari mana virus itu berasal, termasuk apabila perilaku dan sifat si virus telah berubah dari asalnya  atau bermutasi. 

"Penjelasan ini  sangat elementer, untuk sekedar diketahui mengenai kemampuan Indonesia dalam mendeteksi Covid-19.Dan alhamdulillah hingga saat ini, seluruh  spesimen yang diteliti, semuanya negatif. Artinya mereka yang suspek, sakitnya bukan karena Covid-19," jelas Menko Muhadjir.

KOMENTAR