Menteri Bappenas: Angka Kemiskinan 2019 Terjaga di 9%

Sifi Masdi

Tuesday, 15-01-2019 | 18:04 pm

MDN
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro [ist]

Jakarta, Inako

Membahas angka kemiskinan, memang tidak bisa dipisahkan dari pembahasan ketersediaan lapangan pekerjaan. 

Di era industri ini, sumber daya manusia dituntut memiliki kemampuan lebih untuk bisa bersaing, tidak hanya dengan manusia lainnya, tapi juga dengan robot dengan artificial intelligence atau kecerdasan untuk meniru kemampuan manusia. 

Pasalnya, di era industri yang serba digital ini, akan banyak bidang pekerjaan yang bisa digantikan oleh robot ataupun teknologi canggih lainnya.

Pemerintah Indonesia pun terus berupaya meningkatkan kemampuan SDM-nya. Namun, pada kenyataannya, Indonesia masih tertinggal.

Jika tidak bisa mengejar ketertinggalan, angka pengangguran mungkin akan bertambah, seiring dengan peningkatan angka kemiskinan. 

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI Bambang Brodjonegoro, Senin (14/1/2019).

"Kita masih menunggu hasil dari SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi Nasional), mudah-mudahan keluar dekat-dekat ini. Kita harapkan ada penurunan dari 9,8% hasil Bulan Maret ya, kita masih menunggu Bulan September. Kalau dengan kecepatan, ketepatan penyaluran bantuan sosial, kemudian penciptaan lapangan kerja, harusnya kemiskinan menurun," papar Bambang.

Bambang mengungkapkan kalau 2019 target kemiskinan diharapkan berada di sekitar 9%. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pengembangan SDM Indonesia, salah satunya dengan mengajukan skill development fund dalam Rancangan Pembiayaan Jangka Menengah (RPJMN), untuk mendukung pembiayaan pelatihan softskill.

"Ya nanti itu kita masukkan dalam RPJMN 2020-2024, idenya adalah memberikan kemudahan bagi tenaga kerja yang aktif maupun yang baru masuk untuk up skilling dan re-skilling, sehingga tipe pekerjaan yang terancam oleh revolusi industri 4.0, dia bisa ambil skill yang lain. Belajar yang lain."


 

KOMENTAR