Menteri Perdagangan Optmis Indonesia Telah Siapkan Produk yang Berdaya Saing Global

Sifi Masdi

Thursday, 01-11-2018 | 08:49 am

MDN
Menteri Perdangan Enggartiasto Lukita [ist]
"Fokus utama TEI adalah transaksi business-to-business yang bersifat jangka panjang dan bertaraf internasional. Tujuan penyelenggaraan TEI adalah untuk meningkatkan ekspor Indonesia di kancah perdagangan internasional,"

 

Jakarta, Inako

Menteri Perdangan Enggartiasto Lukita optimis Indonesia telah siap menjadi mitra penyedia produk berdaya saing berkesinambungan bagi pelaku usaha dunia di kancah perdagangan global melalui gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2018.

Menurut Enggar, fokus utama dari penyelenggaran pameran perdagangan berskala internasional tersebut adalah adanya transaksi business-to-business yang berkesinambungan. Dengan begitu, volume ekspor Indonesia bisa meningkat di kancah global.

"Fokus utama TEI adalah transaksi business-to-business yang bersifat jangka panjang dan bertaraf internasional. Tujuan penyelenggaraan TEI adalah untuk meningkatkan ekspor Indonesia di kancah perdagangan internasional," ungkap Enggar dalam keterangan tertulis, Minggu (28/10/2018).

Trade Expo Indonesia 2018 digelar selama lima hari yang dimulai pada 24 Oktober hingga 28 Oktober 2018. Gelaran ini secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (24/10) di ICE BSD, Tangerang, Banten. Tema yang diangkat adalah 'Creating Products for Global Opportunities'.

Gelaran TEI tahun ini fokus pada mendatangkan buyer mancanegara. Untuk itu Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melalui 132 kantor perwakilan RI di luar negeri, 22 ataseperdagangan, 18 kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, serta 1 Konsul Perdagangan maupun KADIN negara-negara sahabat dalam menyebarluaskan informasi di mancanegara tentangpenyelenggaraan TEI 2018.

Enggar menjelaskan, selama penyelenggaraan TEI diperkirakan terlaksana sekitar 68 penandatanganan kontrak dagang misi pembelian. Kontrak dagang tersebut berasal dari Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, Belgia,Prancis, Austria, China, Belanda, Spanyol, Meksiko, Thailand, Chile, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Filipina, Brasil, Inggris, Jerman, Mesir, Nigeria, Italia, Hong Kong, Taipei, UAE, Irak, dan Jepang.

Total nilai kontraknya diperkirakan mencapai sekitar US$ 5,19 miliar yang terdiri dari transaksi perdagangan sebesar US$ 513,9 juta dan investasi sebesar US$ 4,68 miliar. Dia mengatakan nilai ini akan terus bertambah seiring penyelenggaraan pameran, bahkan setelah penyelenggaran.

 

Baca juga :


 

 

 

 

KOMENTAR