Merasa Dikianati, Kurdi Kecewa Dengan Amerika

Jakarta, Inako
Pasukan Kurdi di Suriah Utara mulai merasa kecewa dengan Amerika Serikat lantaran negara itu membuka jalan bagi Turki untuk melakukan invasi ke Suriah Utara menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat dari wilayah itu, beberapa waktu lalu.
Tidak lama setelah Amerika Serikat meninggalkan Suriah Utara, Turki langsung melancarkan serangan ke wilayah itu. Turki mengklaim, serangan itu dilakukan untuk menghancurkan ISIS di wilayah perbatasan Suriah dan Turki Selatan.
"Kami kecewa karena (orang Amerika) mengkhianati kami," kata Basna Amin (57), dengan jilbab hitam-putih menutupi rambutnya. Dunia ingin orang-orang Kurdi selalu dipatahkan," katanya, seperti dikutip AFP, Rabu (16/10/2019).
Pasukan Kurdi sebelumnya bersekutu dengan AS dalam perang melawan kelompok Islamic State atau ISIS.
Setidaknya 135 petempur Kurdi telah terbunuh dalam serangan oleh Ankara yang dipicu oleh penarikan pasukan AS minggu lalu dari wilayah perbatasan Suriah timur laut. Data itu dipaparkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berpusat di Inggris.
Langkah Washington—ditafsirkan secara luas sebagai invasi terang-terangan Turki yang telah lama direncanakan—telah memicu kebencian di antara suku Kurdi yang telah kehilangan 11.000 petempurnya dalam pertempuran anti-ISIS.
Duduk di dekat makam putranya yang meninggal dalam pertempuran melawan jihadis pada tahun 2014, perempuan Kurdi bernama Jawahir mengatakan bahwa pengorbanan oleh Kurdi Suriah akan mengompensasi pukulan yang ditangani oleh Washington.
"Kami telah dikhianati sebelumnya," katanya. "Semua keuntungan yang kami raih berkat darah para martir ini. Darah mereka tidak akan sia-sia," ujarnya.
Di sekelilingnya, wanita berjongkok di samping kuburan, mata mereka merah karena air mata.
Ratusan orang telah berdatangan ke kuburan untuk mengubur para petempur yang tewas dalam pertempuran di perbatasan baru-baru ini. Potret para "martir" terpampang di peti mati dan disematkan pada pakaian.
190234084

KOMENTAR