Meriah Pelaksanaan Festival Caci Di Matim-NTT

Hila Bame

Tuesday, 30-07-2019 | 17:59 pm

MDN
Penampilan para Pemain Caci di Manggarai Timur dalam rangka memperkenalkan kekayaan budaya kawasan timur Manggarai

Oleh: Rony Wartawan Inakoran.com Kawasan Timur Indonesia

Borong-NTT, Inako

Pertanyaan "apa dakun" muncul dari lantai diskusi yang diselenggarakan oleh pejabat penghubung Pemprov NTT (Viktor Manek) dengan masyarakat NTT Jakarta,  di Taman Mini Indonesia, Sabtu (27/7) 


Budaya Caci Manggarai NTT, terasa garing tanpa lenggak-lenggok dari penampilan tari yang khas para gadis maupun kaum ibu untuk memeriahkan tarian caci itu.
 

Selanjutnya kata itu ditambah dengan "joak" (omong kosong) terdengar biasa, namun sangat menggelitik banyak pihak, Meskipun  begitu Masyarakat  Manggarai Timur NTT seolah serta merta menjawab pertanyaan "Apa dakun" ( apa yang saya buat untuk memajukan pariwisata  NTT).  Songka/congka Caci adalah bagian daku. Seni adalah irisan dari amenitas pariwisata, yang masih perlu digarap dengan fokus. Dan ini sebenarnya yang menjadi ranah masyarakat sekitar kawasan yang perlu digali, disamping makanan tradisional, kerajinan, serta budaya panggung lainnya. 
 


Tarian yang dibawakan pria dan wanita Manggarai hanya sebagian dari romantis budaya yang terkandung, masih ada yang belum digali karena itu membutuhkan kreativitas masyarakat sekitar kawasan membangun ekosistem pariwisata, keindahan alam, bukan satu-satunya amenitas yang dituju. 

 

Pagelaran Festival Caci di kampung Toko-Borong ibu kota kabupaten Manggarai Timur (Matim) berlangsung meriah ,peserta permainan caci berasal dari 9 kecamatan yang meramaikan perhelatan Caci di "Natas"( halaman) kampung adat Toka.

Data yang dihimpun Inakoran.com ,kementrian pariwisata RI memilih festival Caci tahun 2019 dilaksanakan di Matim selama tiga hari 29 -31 Juli 2019.

Layaknya pemain wayang, demikian dalang wayang di tataran Jawa, kehadiran Pemain Caci  dipanggung seni, seringkali mencuri hati penonoton lho.  Mereka akan dipuja mulai dari suara yang merayu hingga benturan pukulan yang mengguncang lapangan permainan. 

 

Berapa agenda dalam festival tersebut diantaranya sosialisasi sapta pesona,bakti bersih pantai Cepi Watu,Ritus adat penti di kampung Toka,atraksi permainan caci, pameran cendra mata,produk unggulan daerah dan bazar kuliner.

Acara festival Caci dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Matim Stefanus Jaghur melakukan pukalan perdana sebaga
ai awal atraksi permainan Caci dimulai.

Multplier Effect

Dalam sambutan Bupati Agas Andreas yang dibacakan Wabup Matim menyampaikan dalam visi pembangunan kepariwisataan Matim yakni pembangunan kepariwisataan Manggarai Timur sebagai destinasi pariwisata unggulan yang berdaya saing di tingkat nasional pada tahun 2025. "kami sungguh yakin bahwa kegiatan ini akan memberikan miltiplier effect yang mendukung kemajuan bidang-bidang lain selain pariwisata di Matim"kata Wabup Stef.

Dalam sambutan itu juga,Wabup Matim menyampaikan potensi sumber daya wisata Matim yang sangat melimpah yang berada di sembilan kecamatan dengan karakteristik yang berbeda mulai dari benda cagar alam,wisata alam bahari,dan flora serta fauna. " ada 107 daya tarik wisata yang terbagi dalam 4 cluster"ujar Wabup Matin ini.

Dia juga menyampaikan penyelenggaraan festival Caci sungguh menjadi awal yang baik dan merencanakan geliat pariwisata di Matim sedang digaungkan " even ini adalah representasi dari suatu usaha promosi pariwisata kepada masyrakat luas bahwa daerah kita layak dikunjungi" tandasnya.

Strategi Pembangunan Pariwisata NTT versi Kementerian Pariwisata RI melalui Drs Vinsensius Jemadu MBA (Director Marketing Kawasan China).

TAG#Matim, #NTT

190215707

KOMENTAR