Meski Diunggulkan, Pelatih Inter Milan Enggan Remehkan Leverkusen

Leverkusen, Inako

Pertandingan babak perempat final Liga Eropa 2019-2020 mulai tersaji Selasa 11 Agustus 2020. Pertandingan pertama akan menghadirkan wakil Italia Inter Milan kontra wakil Jerman Bayer Leverkusen.

Inter melaju ke babak perempat final usai menekuk Gatafe dengan skor 2-0 di Jerman. Sementara Leverkusen berhasil menghentikan Rangers.

Terkait laga itu, sejumlah analis menyebut bahwa il Biscone – julukan Inter Milan – lebih diunggulkan untuk memenangi laga itu. Mereka memenangi empat laga beruntun di semua kompetisi dan tak terkalahkan dalam sembilan laga terakhir. 

Sementara penampilan Leverkusen kurang stabil. Klub Bundesliga itu gagal membukukan kemenangan beruntun bahkan sejak lockdown Maret 2020. 

Bayer Leverkusen finis kelima di Bundesliga musim ini. Artinya, mereka hanya bisa lolos ke Liga Champions musim depan jika bisa menjuarai Liga Europa. 

Bagi La Beneamata – julukan lain untuk Inter – melaju ke babak perempat final merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa musim ini. Pasalnya, Inter terakhir kali tampil di delapan final Liga Champions 2010/2011. Saat itu, mereka kalah agregat dari klub Bundesliga, Schalke 04 dan tak pernah lagi mencapai semifinal turnamen Eropa sejak 2010.  

Meski diunggulkan, pelatih Inter, Antonio Conte enggan memikirkan hal itu. Conte hanya ingin para pemainnya tampil maksimal di lapangan dan berusaha sebaik mungkin untuk memanfaatkan kesempatan yang ada.

"Kami harus positif. Untuk bangkit dari sini hingga akhir, kami harus membuktikannya di lapangan. Kami tidak boleh mengeluh. Kami harus memberikan segalanya,” ujar Conte, dilansir dari laman resmi UEFA, Senin (10/8/2020).

Conte mengaku, dia dan anak asuhannya memang sangat berambisi meraih trofi juara Liga Eropa musim ini. Namun, ia menolak untuk berpikir terlalu jauh dan lebih memilih untuk fokus lolos ke semifinal terlebih dahulu.

"Jika cukup untuk melaju ke semifinal, atau final, atau menaikkan piala, kami semua akan senang - atau kami akan pergi ke tempat yang tepat untuk keluar tetapi tanpa mengeluh,” lanjutnya.

“Saya pikir kami semua berusaha bekerja untuk membawa Inter kembali ke tempatnya semula, menjadi tim yang mampu memenangkan trofi,” ujarnya lagi.