Meski Kalah, Luca Modric Tetap Terbaik

Binsar

Monday, 16-07-2018 | 08:04 am

MDN
Luca Modric, Pemain Terbaik Piala Dunia 2018 [ist]

Moscow, Inako – 

Meski kapten Kroasia, Luca Modric gagal membawa timnya juara Piala Dunia 2018 setelah dikalahkan Prancis dengan skor 2-4, namun ia tetap mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik di ajang Piala Dunia Rusia 2018. 

Modric memang pantas mendapatkan predikat itu mengingat penampilan cemerlang pemain itu selama ajang empat tahunan ini sejak babak penyisihan grup hingga partai puncak semalam kontra Prancis. 

Luca Modric memang tidak menampilkan wajah ria saat naik ke atas panggung menerima penghargaan individual yang bergengsi itu. Maklum, asa Modric mengangkat trofi Piala Dunia untuk pertama kali bagi negaranya, terpaksa pupus di tangan Ayam Jantan – julukan Prancis – dalam laga final yang dimainkan di Luzhniki Stadium, Moscow, Minggu (16/7/2018) waktu setempat.

Bersama Modric, Mbappe meraih gelar pemain muda terbaik Piala Dunia 2018 [ist] 

 

Empat gol Prancis yang bersarang ke gawang Kroasia membuat gelar individu itu seakan tidak memiliki makna apa-apa, sebab Modric ingin meraih penghargaan bersama tim Kroasia. 

Sebagaimana telah disaksikan semalam, empat gol Prancis lahir dari gol bunuh diri Mario Mandzukic (18'), penalti Antoine Greiezmann (38'), Paul Pogba 59') dan Kylian Mbappe (65'). Sementara gol balasan Kroasia dicetak Ivan Perisic (28') dan Mario Mandzukic (69').  

Prancis juara Piala Dunia 2018 [ist]

 

Sebagaimana dikutip Reuters, usai laga, Modric tetap dengan tegas mengatakan bahwa dirinya sebenarnya tidak menyesal, pasalnya, tim Kroasia telah menampilkan permainan terbaiknya. Hanya saja, kata Modric, mereka gagal mencegah Prancis menciptakan gol. 

"Kami tidak menyesal karena kami tim yang lebih baik untuk sebagian besar pertandingan. Kami seharusnya bisa mencegah Prancis mencetak gol dengan mudah. Prancis akan merayakannya tetapi kami bisa menahan kepala kami tinggi. Ketika emosi menetap, kami akan dapat menganalisa lebih jelas," kata Modric dikutip Reuters.  

Ia mengaku, dirinya tetap bangga dengan tim Kroasia, ia bangga dengan penghargaan yang diberikan, meski diterima dalam keadaan hati terluka patokan dan cengkraman ayam jantan Prancis. 

"Saya bangga dengan penghargaan (pemain terbaik). Dukungan penggemar yang luar biasa membuat saya lebih bahagia. Meski kalah tapi Kroasia telah mencapai sesuatu yang besar di sini, tetapi hal ini sangat sulit untuk dilupakan karena sudah begitu dekat menjadi juara dunia," katanya. 

Kroasia mencapai level tertinggi dalam sejarah sepak bola mereka setelah lolos ke final Piala Dunia di Rusia tahun ini. Pencapaian sebelumnya, mereka cuma lolos ke semifinal yakni ketika dikalahkan Prancis di Piala Dunia 1998.

 

 

 

 

 

KOMENTAR