Meski Perang Mulut, Thomas Tuchel Tidak Berharap Mbappe Bakal Tinggalkan PSG

Paris, Inako
Laga melawan Montpellier dalam lanjutna Liga Prancis, Sabtu (1/2/20), mungkin menjadi momen yang sulit dilupakan oleh Kylian Mbappe dan pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Thomas Tuchel. Di kala itu, keduanya terlibat adu mulut yang sangat tajam.
Penyebabnya sederhana, yakni karena Tuchel menarik Mbappe pada menit ke 68 dan menggantikannya dengan Icardi. Hal yang sesungguhnya biasa dilakukan pelatih dalam suatu pertandingan sepak bola.
Namun, malam itu, keputusan Tuchel menarik Mbappe memancing kemarahan striker timnas Prancis itu. Usai ditarik ke luar, ia mencak-mencak dengan Thomas Tuchel.
Peristiwa itu sontak memunculkan rumor kalau Mbappe memang tidak betah lagi di PSG dan ingin pergi.
Maklum, pemain berusia 21 tahun itu telah lama dikaitkan dengan kepindahan ke Real Madrid dan Zinedine Zidane tidak menyembunyikan kekagumannya pada mantan striker AS Monaco itu.
Namun, Tuchel tidak mengharapkan konfrontasi mereka menjadi awal dari akhir masa betugas Mbappe di Paris.
"Saya tidak bisa berpikir bahwa Mbappe mungkin menggunakan situasi ini sebagai alasan untuk meninggalkan klub," katanya menjelang perjalanan ke Nantes dalam laga Ligue 1 2019/2020, Selasa (4/2/2020).
"Dia merupakan salah satu pemain kami, dan memiliki kontrak. Saya mengambil keputusan itu (menggantinya dengan Icardi) dan ini adalah tugas pelatih."
Simak Video Inakoran.com/Ina TV dan jangan lupa klik Subscribe and like
"Ini bukan masalah pribadi di antara kami. Itu hanya masalah antara pemain yang tidak ingin diganti dan pelatih yang memiliki alasan untuk melakukannya, karena memiliki pemain di bangku cadangan yang perlu dan pantas bermain."
"Masalahnya adalah ada kamera, penggemar, jurnalis, dan banyak orang ingin membicarakannya. Inilah sebabnya saya sedih. Ada banyak hal positif untuk dibicarakan di lapangan."
"Saya berbicara dengan Leo (Leonardo, direktur olahraga PSG), seperti yang biasa kami lakukan, pada usia 11, setelah pertandingan. Tetapi itu akan berada di antara kami dan staf, dia tetap berada di ruang ganti."
Tuchel mengeluarkan tanggapan menantang ketika ditanya apakah dia membuat keputusan karena lebih mudah baginya untuk melepas Mbappe daripada Neymar.
"Jika saya ingin menjadi politisi, saya akan bekerja dalam politik. Saya seorang pelatih. Saya hanya bisa memikirkan olahraga," kata Tuchel.
KOMENTAR