Minat Masyarakat Untuk Transmigrasi Rendah

Pekalongan, Inako
Minat masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk bertransmigran saat ini masih rendah. Salah satu faktornya masih lekatnya prinsip "mangan ra mangan kumpul".
Simak video InaTV jangan lupa "klik Subscribe and Like" untuk NKRI Hebat.
Kepala DPM PTSP dan Naker Kabupaten Pekalongan Edy Herijanto, mengatakan, pihaknya pada tahun 2019 ini ditargetkan mengirimkan 4 kepala keluarga (KK) untuk program transmigrasi. Namun, kata dia, dua orang membatalkan diri. Satu orang mengalami kecelakaan dan satunya lagi anaknya menikah.
"Dalam transmigrasi kita tidak boleh memaksakan. Oleh karena itu, pada tahun ini kita memberangkatkan hanya dua kepala keluarga yang terdiri atas tujuh jiwa untuk program transmigrasi," katanya, Kamis (05/12/2019).
Lanjut Edy, kedua keluarga sudah diberangkatkan dari kantor pada tanggal 3 Desember menuju Transito Tugu Muda, yang kemudian diberangkatkan Pak Gubernur menuju ke Kalimantan Utara.
Dikatakan, sebelum diberangkatkan mereka sudah diberi pembekalan dan pelatihan. Bantuan sosial dari pemda juga ada, yakni setiap KK mendapat Rp 14 juta.
Disinggung minat warga untuk mengikuti program itu, Edy mengakui pihaknya sangat kesulitan mencari tenaga yang mau transmigrasi.
"Kita ditarget empat saja harus mensosialisasikan ke Camat dan ke desa. Kalau menunggu yang ada di wilayah untuk mensosialisasikan itu sulit. Kita harus mencari siapa yang mau," katanya.
Ditambahkan, pihaknya juga melakukan seleksi kepada warga yang benar-benar serius untuk bertransmigran. Menurutnya, seleksinya juga cukup ketat.
"Warga yang bolak balik, yakni yang sudah pernah transmigrasi terus pulang ke sini dan seperti itu terus kita tolak," pungkasnya.

KOMENTAR