Mobil Merek AS Tak Cocok dengan Pasar Otomotif Indonesia?

Jakarta, Inako
Saat ini berkembang isu bahwa mobil-mobil merek Amerika Serikat kurang cocok dengan iklim otomotif Indonesia. Isu ini memang berkembang setelah merek Chevrolet asal AS berencana akan menghentikan penjualan di Indonesia pada akhir Maret 2020. Tetapi jauh sebelum Chevrolet, pada tahun 2016 lalu Ford lebih dahulu meninggalkan pasar otomotif Indonesia. Hal itu terjadi setelah kalah bersaing dengan produk mobil asal Jepang dan Korea Selatan.
Pertanyaannya adalah apakah betul pasar mobil Indonesia memang tidak ramah dengan mobil merek AS? Pengamat otomotif Bebin Djuana justru mengatakan bahwa soal seksi atau tidaknya pasar otomotif Indonesia terhadap mobil asal AS tidak bisa dijadikan alasan untuk meninggalkan Indonesia.
"Kalau bicara (pasar Indonesia tidak seksi lagi) gara-gara volume penjualan, itu tidak bisa jadi alasan. Karena semua merek otomotif di Indonesia mengalami penurunan penjualan (akhir-akhir ini)," kata Bebin kepada wartawan, di Senayan, Jakarta, Sabtu (9/11/2019).
Bebin yakin bahwa industri otomotif Indonesia masih terbuka luas bagi merek apa pun yang ingin serius berbisnis. Ia mengatakan bahwa pasar mobil Indonesia luasnya dari Sabang hingga Merauke. Ini sama dengan panjang pantai AS. Karena itu, ia tidak menerima kalau pasar otomotif Indonesia sulit menerima merek mobil AS.
Selanjutnya, pertumbubuhan pendudukan Indonesia terus berkembang sehingga menjadi jaminan bagi industri otomotif akan terus berkembang di Indonesia. Karena itu, ia menganggap bohong kalau ada yang bilang mobil merek di luar Jepang sulit laku di Indonesia.
"Jadi bohong kalau ada yang mengatakan, menghadirkan sebuah merek otomotif baru (di luar merek Jepang) ke Indonesia itu nggak punya harapan, itu bohong," kata Bebin.
TAG#Mobil, #Amerika Serikat, #Ford, # Chevrolet
198734322

KOMENTAR