Mobil Swakemudi Hadir Di Booth Telkomsel Asian Games 2018

Binsar

Monday, 27-08-2018 | 06:21 am

MDN
Navya, mobil swakemudi SGBK [ist]

Jakarta, Inako –

Berita tentang mobil swakemudi atau mobil bergerak tanpa menggunakan pengemudi, mungkin telah banyak yang mendengarnya, paling tidak dari pemberitaan media massa. Namun, jumlah yang pernah melihat dan merasakan bagaimana sensasi mengendara mobil itu, bisa jadi hanya segelintir orang.

Nah, jika Anda termasuk yang belum pernah melihat atau apalagi merasakan mobil swakemudi, kini Anda bisa datang ke booth Telkomsel di Asian Games 2018 di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Mobil berwarna merah menyala itu memang mencuri perhatian. Bentuknya tidak lazim. Imut dan kompak, seperti datang dari masa depan. Dan bisa jadi memang demikian.

Di dalam kabinnya tidak ada sopir. Navya, nama bus asal Prancis itu, merupakan autonomous electric vehicle alias mobil tanpa kemudi bertenaga listrik. Selama perhelatan Asian Games 2018, mobil itu turut ambil bagian untuk mengantar penumpang dari/atau menuju booth 5G Experience Center Telkomsel yang menjadi official mobile partner Asian Games 2018 itu.

Setiap hari peminatnya tidak pernah surut. Banyak yang penasaran dan ingin mencoba duduk di kabin mobil berdimensi panjangnya 4.750 mm, lebar 2.110 mm, dan tinggi 2.650 mm itu. Kehadiran Navya di GBK merupakan bagian dari unjuk gigi Telkomsel akan teknologi 5G demi wujudkan Indonesia 4.0 di Indonesia.

Itu karena salah satu unsur yang harus ada di mobil swakemudi adalah jaringan 5G yang memiliki karakter high throughput hingga 20 Gbps serta low latency (1 millisecond ) selain teknologi seperti LIDAR (light detection and ranging ) dan AI (artificial intelligent ).

Alhasil, kendaraan bisa melaju dengan sendirinya tanpa salah arah atau mengalami tabrakan. “Awalnya memang sedikit khawatir karena kita tidak tahu cara kerjanya. Tapi, setelah mendapat penjelasan, kekhawatiran langsung hilang.

"Kita jadi yakin bahwa mobil ini aman,” ungkap Septian, salah seorang pengunjung. Keamanan tentu jadi perhatian utama. Kecepatan maksimalnya diatur hanya 25 km per jam, tidak bisa menyalip kendaraan lain, serta beroperasi sebatas wilayah SUGBK Pintu 2. 8 sensor di mobil, dengan bantuan jaringan 5G live streaming , langsung menghentikan mobil jika mendeteksi ada halangan.

Seharusnya mobil tersebut dapat mengangkut 12 orang, dengan formasi 8 duduk dan 4 berdiri. Namun, karena statusnya hanya uji coba, penumpang berdiri ditiadakan. Diganti kamera 360 derajat dan TV untuk selfie dan wefie.

Vice President Technology & System Telkomsel Indra Mardiatna menyebut mobil otonom merupakan bagian dari konsep Vehicleto-x, yaitu sistem transportasi cerdas yang dapat mengatur lalu lintas, memastikan perjalanan menjadi aman pada masa depan.

 

KOMENTAR