MPR Gerah, IDI Pecat Dokter Terawan

Jakarta, Inako
Pemecatan Dokter Terawan Agus Putranto oleh Ikatan Dokter Indonesia hingga saat menuai polemik. Banyak yang mempertanyakan soal dominasi IDI dalam memberikan rekomendasi dan izin praktek kepada para dokter di Indonesia.

Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah ikut bersuara terkait polemic itu. Ia mendukung usulan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yassona H. Laoly agar praktik kedokteran menjadi domain negara.
Menurut Basrah, jika usulan tersebut terjadi, maka IDI bisa lebih fokus dengan karya serta inovasi di dunia kedokteran dan bukannya justru menghancurkan anggota berprestasi.
Ia melihat saat ini kewenangan IDI terhadap eksistensi para dokter di Indonesia begitu besar, sehingga harus dievaluasi. IDI seharusnya melindungi karya para anggotanya dan bukan sebaliknya menghancurkan anggotanya.
Basarah mengapresiasi inovasi yang dilaukan dokter Terawan dalam bidang kesehatan. Ia melihat metode baru yang diperkenalkan oleh mantan Menteri Kesehatan itu, seharusnya menjadi momentum untuk kemandian di bidang kesehatan.
Ia pun mengkritik keputusan IDI memecat dokter Terawan karena mengabaikan manfaat yang dirasakan pasien dengan inovasi tersebut.
KOMENTAR