MUI Siap Selenggarakan Konferensi Internasional Terkait Perdamaian

Jakarta, Inako
Dalam rangka mencermati perkembangan isu-isu global yang berdampak pada masalah ekonomi, sosial dan merebaknya eskalasi konflik ditingkat global, dan fenomena perubahan iklim yang pada gilirannya berpotensi memicu chaos di kalangan masyarakat di dunia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan Konferensi Internasional yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, pada 21 hingga 23 Mei 2023.

BACA JUGA: Ancam Keterwakilan Perempuan, KPU Didesak Revisi PKPU
Wakil Ketua Umum MUI, Dr. K.h. Marsudi Syuhud, menjelaskan bahwa tujuan dari konferensi tersebut adalah menyemaikan pesan perdamaian beserta solusinya kepada masyarakat yang berbeda etnis, budaya, agama serta kesiapan masyarakat dan antisipasinya terhadap perubahan tata budaya dunia terutama teknologi, industri dan ekonomi.
“Dalam konferensi ini, kami mengundang narasumber dari berbagai negara dan latar belakang agama untuk hadir pada acara konferensi internasional tersebut,” tegas Marsudi dalam konfrensi Pers di Gedung Pusat MUI, Jakata, Selasa (9/5/2023).
Konfrensi tersebut akan dihadiri sekitar 25 negara. Rencananya konfrensi akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditutup oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
BACA JUGA: Merespon Tulisan "Membaca Serangan PSI ke PDIP"
“Konfrensi ini dihadiri oleh sekitar 340 peserta dari berbagai negara. Para peserta terdiri dari peserta asing, ormas, kemudian perwakilan MUI mulai dari tingkat pusat hingga daerah,” kata Ketua Steering Committee (SC) Safira Machrusah.
Mantan duta besar Indonesia untuk Aljazair itu menambahkan bahwa MUI juga mengundang para rektor dan juga organisasi-organisasi non-Muslim. Kemudian pembicara yang akan membawakan makalahnya dalam konfrensi tersebut bervariasi, yaitu Muslim dan Non Muslim.
“Total narasumber baik asing maupun dalam negeri yang sudah conform hadir sekitar 44 orang. Sejumlah negara yang hadir dalam konferensi ini adalah Amerika Serikat, Australia, Rusia, Uzbekistan, Arab Saudi, Libya, Aljazair, Irak, Iran, Mesir, Yordania, Yaman, Sudan, Palestina, India, Malaysia, Thailand, Filipina, Timor Leste dan Nairobi”, tambah Safira.
BACA JUGA: Sebutan Petugas Partai dan Petugas Rakyat untuk Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Tidak hanya itu, MUI juga mengundang para akademesi untuk menyampaikan papernya. Safira mengakui bahwa saat ini ada 11 orang akademisi yang sudah conform hadir dari berbagai negara untuk menyampaikan papernya dalam konfrensi nanti.

Kemudian dalam rangka untuk memperkenalkan gagasan Pancasila kepada dunia luar, MUI juga mengundang Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi. Dalam konferensi itu Prof Yudian akan menjelaskan pandangan tentang Pancasila sebagai idiologi bangsa Indonesia.
KOMENTAR