MUI Tegaskan Kerajaan Ubur-ubur Pimpinan Aisyah di Serang, Banten Sesat

Binsar

Wednesday, 15-08-2018 | 13:02 pm

MDN
Aktivitas Aisyah alias Ratu Kidul dan para pengikut Kerajaan Ubur-Ubur di Lingkungan Sayabulu, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten [ist]

Serang, Inako – 

 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang menegaskan bahwa ajaran yang disampaikan Kerajaan Ubur-Ubur  yang dipimpin Asiyah di Kota Serang, Banten, menyimpang dan menyesatkan. Pasalnya, para pengikut ajaran ini memiliki keyakinan bahwa Nabi Muhammad itu seorang perempuan.

"Ada beberapa penyimpangan dan ada beberapa ajaran yang kami anggap menyesatkan dari Kerajaan Ubur-Ubur, dalam konteks ajarannya," kata Sekertaris MUI Kota Serang Amas Tajudin, Rabu (15/8/2018).

Menurut MUI, selain kepercayaan bahwa Nabi Muhammad itu seorang perempuan, para pengikut ajaran ini juga memiliki keyakinan lain yang juga menyimpang yakni percaya bahwa Allah SWT memiliki makam pitalasan di Kota Serang.

"Dua hal itu kami anggap menyimpang dan  ini sudah sangat menyesatkam dalam sisi ajaran akidah Islam," ujarnya.

Pengukuhan Pengurus MUI Kota Serang Banten [ist]

 

Selain itu, lanjut Amas, Aisyah sebagai Ratu Kerajaan Ubur-Ubur mengatakan bahwa Ka'bah itu bukan kiblat umat Islam melainkan tempat pemujaan, dan  Hajar Aswad seperti kelamin wanita sehingga dicium oleh umat Islam.

"Bahkan dia (Aisyah) mengatakan Islam belum sempurna dan dia yang akan menyempurnakan di muka bumi ini," tandasnya.

Untuk diketahui, aktivitas kerjaan ubur-ubur yang meresahkan warga selalu melaksanakan ritual zikir pada malam jumat dan diakhiri dengan nyanyian dan tari-tarian. Mereka menganggap dengan zikir semalam suntuk dapat mempermudah membuka kunci harta karun yang terpendam di nusantara.

 

KOMENTAR