Musim Hujan Tiba, Polda NTT Siap Turunkan Brimob ke Daerah Rawan Bencana

Binsar

Thursday, 02-01-2020 | 13:40 pm

MDN
Kepolisian Daerah (Polda) NTT yang telah mensiagakan pasukan Brimob untuk sesewaktu diturunkan ke wilayah yang rawan bencana di provinsi kepulauan itu. [ist]

Kupang, Inako

Meski hujan belum turun merata di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), namun antisipasi dampak hujan sudah mulai dilakukan oleh pemerintah dan aparat keamanan daerah itu.

Saat ini, wilayah NTT memang belum mengalami musibah akibat banjir sebagaimana dialami warga yang tinggal Jabodetabek dalam dua hari ini, namun pemda NTT kini dalam posisi siaga terhadap semua kemungkinan yang bakal terjadi sebagai akibat dari banjir yang bakal turun di musim hujan saat ini.

Hal ini terlihat dari kesiapan yang ditunjukkan oleh Kepolisian Daerah (Polda) NTT yang telah mensiagakan pasukan Brimob untuk sesewaktu diturunkan ke wilayah yang rawan bencana di provinsi kepulauan itu.

Komandan Satuan Brimob Polda NTT, AKBP Ferdinand M Pasule, di Kupang, Kamis (2/1) mengatakan, seluruh anggota Satuan Brimob Polda NTT diperintahkan untuk siap siaga mengantipasi terjadinya bencana alam yang terjadi di wilayah provinsi itu.

“Sejumlah anggotanya harus siap dan siaga di musim hujan seperti ini karena sering terjadi bencana di sejumlah daerah,” tegasnya.

Ia memastikan bahwa kemampuan SAR dasar yang didapatkan ketika melaksanakan pendidikan dasar Brimob merupakan modal utama apabila terjadi bencana alam.

Ferdinand memastikan bahwa pihaknya sudah menggelar pasukan genting-darurat Aman Nusa II sebagai penanggulangan bencana alam untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di sejumlah daerah di NTT, seperti banjir, dan tanah longsor serta angin puting beliung yang terjadi di beberapa wilayah di NTT.

Apel pasukan Aman Nusa II dilaksanakan serentak di Pulau Timor, Pulau Sumba, dan Pulau Flores sesuai penempatan personil Brimob.

Dalam data mereka, sejumlah lokasi yang rawan akan bencana alam yakni di Kabupaten Kupang dan Kupang yang rawan akan angin puting-beliung, banjir dan tanah longsor di Flores, serta bencana lain di beberapa wilayah lain di provinsi yang dikenal dengan wisata Pulau Komodo-nya itu.

KOMENTAR