Nabit dan Julie Laiskodat Lepas 23 Ton Kedelai Manggarai ke Pulau Jawa

Hila Bame

Monday, 22-08-2022 | 10:40 am

MDN

 

 

Ruteng,Inakoran.Com

Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit bersama Anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat melepas 23 ton Kedelai dari Desa Kajong, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Pulau Jawa.

Acara pelepas 23 ton Kedelai ini bersamaan dengan kegiatan panen simbolis 100 hektar komoditas Kedelai di Desa Kajong,  (20/8/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 1612 Manggarai, Letkol Inf. Muhammad Faisal, Anggota DPRD Provinsi NTT, Fredi Mui, Ketua Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), Erick Teguh Herwinda dan Camat Reok Barat, Tarsi Asong.

Hadir pula Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian NTT, para pimpinan OPD Manggarai, Polsek Reo, Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta para Kades se Kecamatan Reok Barat.

Pada kesempatan itu Bupati Nabit menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih untuk delapan kelompok tani di Desa Kajong yang sudah mengikuti program budidaya Kedelai.

Dikatakan Nabit, dengan adanya ancaman krisis pangan di dunia maka acara pelepasan 23 ton Kedelai ini merupakan momen untuk menunjukkan bahwa kita sudah bisa memberikan sesuatu untuk negara ini.

"Mungkin kelihatan sederhana tetapi ini sangat berharga" ujar dia.

Sementara itu Anggota DPR RI, Julie Laiskodat mengatakan bahwa kualitas komoditi Kedelai di desa Kajong, Kecamatan Reok Barat terbaik untuk provinsi NTT.

“Kedelai kita di Desa Kajong kualitasnya sangat bagus karena sudah diuji oleh zaki tempe dan kualitasnya berbeda dengan Provinsi lain di Indonesia” ujar Anggota DPR RI Komisi IV ini.

Dikatakannya, panen Kedelai di lokasi tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah melalui kelompok tani di Desa Kajong untuk menyokong ketahanan pangan nasional dari daerah NTT di tengah ancaman krisis pangan global.

Tentunya upaya itu didukung oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai.

“Kebutuhan Kedelai di Indonesia sangat banyak, bukan hanya buat tahu tempe tetapi semua produk-produk makanan membutuhkan bahan baku kedelai,” jelasnya. 

Ia menjelaskan hampir 96 persen bahan baku Kedelai di Indonesia di impor dari luar negeri, sementara di NTT, khususnya di Kajong Kabupaten Manggarai salah satu wilayah yang sangat cocok untuk tanami Kedelai.

“Masyarakat kita butuh pendampingan. Para petani kita enggan menanam komoditi Kedelai cenderung karena harga. Mereka lebih memilih komoditi yang lain untuk bercocok tanam,” ungkapnya.

Semua wilayah yang memiliki potensi Kedelai harus diakui secara nasional dan sebagai pemasok komoditi Kedelai untuk indonesia maka desa Kajong juga harus diakui sebagai salah satu lumbung Kedelai di waktu yang akan datang.

Pada kesempatan itu dirinya juga mengajak petani untuk memanfaatkan lahan pertanian yang ada, jangan sampai ada lahan yang dibiarkan bero (tidak ditanami).

Sementara Untuk mengatasi persoalan harga dan pangsa pasar, Julie Laiskodat menghadirkan langsung Erick Teguh Herwinda sebagai offtaker atau pembeli ke kelompok tani Kedelai di Kajong yang siap membeli Kedelai dengan harga Rp 8.500 per kilo gram (kg), harga tersebut langsung dari petani. Tetapi tidak menutup kemungkinan harga tersebut bisa berubah sampai Rp 9.000 per Kg.

Pada tahun 2022 bulan Agustus, jelas Julie, petani kedelai desa Kajong, meraup pendapatan mencapai Rp 1.887.000.000.

Angka tersebut, kata dia, berdasarkan hitungan luas lahan 1 hektar yang dapat menghasilkan 1,7 ton.

"Yang terjual saat ini oleh kelompok tani Kedelai Desa Kajong mencapai 60 persen, sedangkan sisanya 40 persen dijadikan penangkar dengan harga Rp 15.000 per Kg. Nantinya akan menyebar ke empat kecamatan di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Barat" tutup Julie.

Penulis: Agustinus Ardi
[10.33, 22/8/2022] Agustinus Ardi: Camat Lamba Leda Timur, Pimpin Apel Hut RI Yang Ke-77 Dilawir Rengkam

BORONG,INAKORAN.COM

Aloysius Roma Daur, SH Sebagai Camat di Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) memimpin secara langsung upacara Apel Bendera Merah putih dalam rangka memperingati Hut RI Yang ke-177.Upacara itu berlangsung pada tanggal (17/8/2022).dengan tema "pulih lebih Cepat, Bangkit Lebih kuat".

Akibat pandemi Covid-19 kurang lebih selama 2 tahun terakhir ini, kita tidak melaksanakan upacara pringatan Hut RI yang melanda Bangsa kita ini bahkan seluruh dunia.

Aloysius Roma Daur, SH Sebagai Camat Lamba Leda Timur, Saat di wawancarai media ini mengatakan bahwa, dengan kondisi seperti ini, saya mengajak seluruh masyarakat di kecamatan lamba leda timur,  kita segera pulih dan bangkit dan jangan terlena dengan kondisi yang ada.

"secara kenyataannya di kecamatan lamba leda timur ini, warga masyarakat kita ada yang putus kerja, putus sekolah, serta petani kita juga dari sisi hasil pertanian sepertinya  sangat terpuruk akibat dari cuaca ini yang tidak mendukung", ujarnya.

Namun puji Tuhan ternyata secara Nasional  kita diminta segera pulih dan bangkit lebih kuat.

"Upacara Memperingati Hut RI yang ke-77 pada hari ini, kita mengenakan pakaian  adat manggarai,hal ini karena disesuaikan  dengan kebijakan dari kabupaten",katanya.

lebih lanjut Camat Roma menambahkan bahwa, kebijakan dari Kabupaten ini, meminta seluruh camat di kabupaten manggarai timur ini, harus mengenakan pakaian adat Manggarai.

"Roma Menjelaskan juga bahwa, pada hari ini, saya yakin Bapak Presiden RI Jokowi Dodo, pasti mengenakan pakaian adat tertentu",tutupnya.

Penulis: Ardi

 

TAG#NABIT, #KEDELAI, #LAISKODAT

198735236

KOMENTAR