Nagashiki Jepang Minta Maaf Atas Pencemaran Perairan Laut Mauritius

Binsar

Wednesday, 19-08-2020 | 14:10 pm

MDN
Kapal curah yang kandas di Mauritius [ist]

Tokyo, Inako

Nagashiki Shipping Jepang, pemilik kapal curah yang kandas di Mauritius, Rabu (19/8) meminta maaf atas pencemaran akibat tumpahan minyak di perairan Mauritius. Perusahaan itu juga menhaku saat ini pihaknya sedang menunggu keputusan pengadilan setelah dua perwira kapal ditangkap.

Tumpahan minyak dari kapal Jepang yang kandas mengakibatkan pencemaran hebat di perairan Mauritus, kawasan laut paling bersih di dunia itu.

 

Pernyataan terbaru Nagashiki menyebutkan bahwa semalam telah terjadi penangkapan sejumlah personil di Mauritius. Mereka terdiri dari kapten dan kapal induk, MV Wakashio dan perwira kapal lainnya dengan tuduhan membahayakan navigasi yang aman. Nagashiki tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang situasi di Mauritius selain mengatakan akan mendukung kru dan keluarga mereka.

"Kami dengan tulus meminta maaf karena telah menyebabkan banyak ketidaknyamanan bagi semua orang yang terlibat, termasuk semua orang di Mauritius, karena kecelakaan yang membumi dan tumpahan minyak," kata pernyataan itu.

Kapal MV Wakashio menghantam terumbu karang di lepas pantai pulau Samudra Hindia pada 25 Juli dan mulai menumpahkan minyak pada 6 Agustus, sehingga mendorong pemerintah mengeluarkan pengumuman keadaan darurat lingkungan.

 

Tumpahan tersebut menyebar ke wilayah terumbu karang yang akan memengaruhi ikan dan kehidupan laut lainnya.

Para ilmuwan menyebut bencana itu sebagai bencana ekologi terburuk di negara itu. Kru darurat mengeluarkan sebagian besar minyak yang tersisa di kapal sebelum pecah pada hari Sabtu.

Orang lain yang ditangkap adalah wakil kapten kapal, seorang pejabat maritim di Mauritius yang mengetahui insiden itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Membersihkan tumpahan minyak dari kapal kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan.

KOMENTAR