NASA : Cincin Saturnus Akan Hilang Dalam 100 Juta Tahun

Jakarta, Inako
Saturnus adalah salah satu planet yang istimewa di Tata Surya dengan adanya cincin yang mengelilingi planet tersebut.
Namun kini studi terbaru NASA mengungkap, cincin itu akan segera menghilang kurang dari 100 juta tahun.
Penelitian sebelumnya mengungkap cincin Saturnus akan menghilang dalam 300 juta tahun ke depan, karena ia telah kehilangan banyak massa.
Para ahli sebelumnya mengetahui cincin Saturnus kehilangan massa dari data yang dikirim satelit Voyager 1 dan 2.
Ditambah data satelit Cassini sebelum "menabrakkan" diri ke cincin Saturnus pada September 2017 untuk mengakhiri perjalanan 20 tahunnya, menguatkan dugaan bahwa cincin Saturnus benar-benar kehilangan massa yang signifikan dan ia bisa lebih cepat menghilang.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Icarus memuat analisis terbaru dari pengamatan teleskop Keck yang ada di Mauna Kea, Hawaii.
Dalam riset ini tim mempelajari studi sebelumnya yang membahas "ring rain" atau kehilangan jumlah massa di cincin.
Kemudian, mereka menggunakan hasil pengamatan Keck untuk mengonfirmasi dan mengembangkan pemahaman yang sudah ada.
Dari sinilah, tim menemukan bahwa cincin Saturnus telah kehilangan massa di tingkat terburuk. "Kami memperkirakan bahwa ring rain menguras produk air yang dapat mengisi kolam renang ukuran Olimpiade dari cincin Saturnus dalam waktu setengah jam," ujar James O'Donoghue penulis utama studi dilansir Newsweek, Selasa (18/12/2018).
"Dari sini saja, seluruh sistem cincin akan menghilang dalam 300 juta tahun. Namun jika kita memperhitungkan data Cassini yang mendeteksi adanya material cincin yang jatuh ke ekuator Saturnus, maka cincin itu hanya memiliki masa hidup kurang dari 100 juta tahun. Usia ini relatif sangat pendek, dibanding usia Saturnus yang sudah lebih dari 4 miliar tahun," imbuh ahli dari Goddard Space Flight Center NASA.

KOMENTAR