NasDem Minta Pemilihan Wagub DKI Setelah Pemilu

Sifi Masdi

Tuesday, 05-03-2019 | 12:23 pm

MDN
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus [ist]

Jakarta, Inako

Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta belum membahas pemilihan calon wakil gubernur DKI. NasDem malah meminta proses pemilihan dilakukan setelah pemilu 2019.

"Kita ingin, tapi ini ada tahapan pemilu, kita sibuk semua ini. Ditambah lagi kan pemilu tinggal sebentar, paling nunggu setelah pemilu," ucap Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus saat dihubungi media, Senin (4/3/2019).

Sampai saat ini, Nasdem belum menjatuhkan pilihan antara Ahmad Syaiku atau Agung Yulianto. Mereka akan mengikuti proses pemilihan di dewan. 

"Belum, kita ikut mekanisme yang ada dulu. Kan surat sudah dikirim sudah sampai ke dewan, ke ketua. Nanti tentu dibentuk panitia khusus untuk membahas tata tertib pemilihan," ucap Bestari.

Bestari mengaku tidak membahas nama karena belum ada pengumuman resmi oleh dewan. Namun, dia telah menetapkan beberapa kriteria bagi wakil gubernur pendamping Anies Baswedan.

"Namanya juga belum resmi. Kalau pertama, kriteria itu dapat kerjasama dengan gubernur, kedua memahami lika liku Jakarta dan masalahnya. lihat track record, kita buka lah. Setelah itu kita tentukan pilihan," ucap Bestari.

Sebelumnya, dua nama cawagub DKI Jakarta sudah diserahkan ke DPRD DKI Jakarta. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (Pras) mengatakan penentuan wakil gubernur DKI akan ditentukan melalui voting. Pras tidak bisa memastikan wagub baru langsung terpilih pada rapat paripurna.

"Bisa terpilih akan dan tidak terpilih," kata Pras di kantornya, gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/3)

Pras mengatakan kemampuan cawagub Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto untuk mempersentasikan pengetahuan mengenai DKI Jakarta ke anggota dewan dinilai penting. Dia mengatakan anggota DPRD DKI Jakarta perlu mengetahui cawagub yang diusung oleh PKS tersebut.

"(Mereka) tinggal menjelaskan siapa sih dirinya. Menjelaskan sampai mana pengetahuannya soal Jakarta," jelas Pras.

 

KOMENTAR