Negara G-7 Sepakat Mengurangi Ketergantungan Energi Pada Rusia

Binsar

Friday, 11-03-2022 | 09:28 am

MDN
Menteri Perindustrian Jepang Koichi Hagiuda menghadiri pertemuan online para menteri energi dari Kelompok Tujuh negara maju di kementeriannya di Tokyo pada 10 Maret 2022 [ist]

 

 

 

 

Jakarta, Inako

Para menteri energi dari negara-negara maju Kelompok Tujuh pada hari Kamis sepakat untuk meningkatkan upaya untuk mengurangi ketergantungan mereka pada impor minyak dan gas dari Rusia dalam jangka panjang.

Kelompok G-7 khawatir, serangan Rusia ke Ukraina, yang dikecam internasional akan berpengaruh pada pasokan energi di seluruh dunia.

Menteri Perindustrian Jepang Koichi Hagiuda mengatakan mereka juga setuju untuk mempromosikan diversifikasi sumber energi mereka, termasuk menggunakan tenaga nuklir dan energi terbarukan. Hal itu disampaikan Hagiuda, saat jumpa pers setelah menghadiri pertemuan online.

“Situasinya bervariasi dari satu negara ke negara lain dan akan sulit untuk mengubah arah dengan segera, tetapi kami sepakat bahwa kami harus bertujuan untuk mengurangi ketergantungan kami pada Rusia di masa depan,” kata Hagiuda.

 

 

 

Hagiuda juga berjanji untuk terus bekerja sama secara erat dan fleksibel menanggapi masalah energi akibat invasi Rusia ke Ukraina yang menyebabkan pengenaan sanksi terhadap Moskow.

Para menteri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat ditambah Uni Eropa sepakat untuk menyerukan kepada negara-negara penghasil minyak dan gas untuk meningkatkan produksi, menurut seorang pejabat pemerintah Jepang.

Pertemuan itu juga diikuti oleh Menteri Energi Ukraina German Galushchenko, yang menyerukan dukungan dari negara-negara G-7 dan mitra mereka, menurut Hagiuda.

Pertemuan itu diadakan di tengah melonjaknya harga energi dan setelah Amerika Serikat pada Selasa melarang impor minyak mentah Rusia, produk minyak tertentu, gas alam cair, dan batu bara dalam putaran sanksi terbaru terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina mulai 24 Februari.

Uni Eropa, yang sangat bergantung pada energi Rusia, juga telah mengumumkan rencana untuk menghentikan ketergantungannya pada bahan bakar fosil Rusia sebelum 2030.

 

 

 

Kanada telah memutuskan untuk terus tidak membeli minyak mentah dari Rusia, dan Inggris mengatakan akan memotong impor minyak Rusia secara bertahap pada akhir tahun.

Sementara itu, Jepang yang miskin sumber daya tetap berhati-hati untuk bergabung dengan negara-negara Barat dalam mengambil langkah serupa.

Ditanya tentang tanggapan Jepang terhadap larangan AS, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa memastikan pasokan energi yang stabil adalah "kepentingan nasional," sambil menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dengan negara-negara G-7 lainnya dalam memutuskan pendekatan Tokyo.

Hagiuda mengatakan rekan-rekan G-7-nya menunjukkan pemahaman tentang posisi Jepang selama pertemuan Kamis.

 

KOMENTAR