Normal Baru Koalisi Perubahan Indramayu

Oleh. : Adlan Daie
Pemerhati dan peneliti politik elektoral Indramayu
Indramayu, Inako
Istilah "new normal", atau normal baru yang dipopulerkan untuk pertama kali oleh Roger Mcmemee, pakar bisnis ventura, dan kini mendadak viral di ruang publik terkait wabah covid 19 dari sisi dinamika politik indramayu saat ini haruslah dimaknai bahwa dulu saat terjadi OTT KPK menjerat H. Supendi, bupati sekaligus ketua DPD partai Golkar Indramayu beserta jaringan birokrasi politiknya sesungguhnya itulah tanda masuk waktu memulai fase normal baru. Sebuah panggilan tanggung jawab sejarah untuk menghadirkan kepemimpinan normal baru melalui pilkada serentak akhir tahun 2020.
Karena itu, koalisi perubahan yang dideklarasikan enam partai politik, yakni PKB, PDIP, Demokrat, PKS, Nasdem dan Hanura secara seremonial pada tanggal 29 Pebruari 2020, tiga bulan silam, hingga saat ini ibarat putik di taman nyaris layu sebelum berkembang harus didesain ulang dalam kerangka membangun spirit kolektif menghadirkan normal baru politik Indramayu ke depan. Itulah tanggungjawab sejarah bagi koalisi perubahan untuk bergegas memulai dari kesamaan ikatan visi yang kuat dan kegotongroyongan dari hulu proses hingga pipa pipa hilir politiknya.
Paradigma koalisi perubahan diatas harus diletakkan dalam kesamaan nasib bahwa memenangkan pilkada 2020 adalah jalan lapang untuk memperkuat basis elektoral partai partai koalisi perubahan di pemilu legistatif 2024 sehingga memilki peluang utk menghadirkan formasi keseimbangan kursi di lembaga legistatif, tidak ditelan habis dominasi satu partai yang menghilangkan peran peran politiknya secara signifikan dalam proses checks and balances untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan akuntabel, terhindar jargon jargon manipulatif dan bombastis.
Kesadaran paradigmatik di atas harus segera diayun secara kolektif oleh koalisi perubahan untuk menata diri duduk bersama melibatkan tokoh tokoh secara lebih luas dan kompeten ketokohannya dalam kerangka :
Pertama, menentukan highligt desain perubahan programatik agar jargon perubahan tidak bombastis akan tetapi terukur dalam peta jalan capaian Indramayu setidaknya hingga lima tahun ke depan yang selama ini IPM nya mangkrak paling buncit di wilayah III Cirebon sulit ditutup tutupi oleh paduan suara pidato puja puji politik yang manipulatif.
Kedua, menganalisis secara simulatif paket pasangan yang hendak diusung dengan potensi peluang menang lebih besar ditinjau dari aspek kekuatan figur, basis elektoral, sinergitas jaringan, jiwa spartan tim daya ganggu dan akseptabilitas kegotongroyongan lahir batin untuk memenangkan pilkada 2020 dengan pola kerja terstruktur, sistemik, masif dan terukur berbasis data survey dan data elektoral minimal dua kali pilkada terakhir.
Inilah pekerjaan rumah paling berat bagi koalisi perubahan diatas untuk menekan egosentris kepentingan politik parsial dan instan masing masing partai dalam koalisi perubahan demi menghadirkan secara bersama paket pasangan yang paling mungkin menghadirkan era normal baru politik di Indramayu.
Jika jalan politik di atas gagal bukan saja akan berdampak hilangnya harapan normal baru bagi capaian IPM Indramayu yang layak dan pantas, lebih dari itu, secara sistemik partai partai koalisi perubahan akan mengalami stagnasi dan mangkrak dalam capaian perolehan kursi di pemilu legislatif 2024 atau bahkan makin defisit perolehan kursinya ke titik paling rendah sehingga hilang peran peran politiknya sebagai penyambung lidah rakyat, tiada daya dan tiada guna lagi.
Akhirnya, mengutip narasi politik Abraham Lincon, presiden legendaris Amerika Serikat, pilihan yang tersisa bagi koalisi perubahan adalah bahwa "mentalitas sukses politik selalu menemukan jalan menghadirkan seribu alasan untuk melangkah optimis dan sebaliknya mentalitas gagal selalu menyalahkan keadaan untuk tidak memulai dan melangkah".
Inilah tantangan panggilan sejarah bagi koalisi perubahan apakah lempar handuk "indramayu terserah", atau dikenang generasi mendatang sebagai pelaku sejarah hadirnya normal baru Indramayu.
Selamat menghadirkan normal baru Indramayu. Keringat politikmu adalah seteguk air bagi dahaga tarikan nafas rakyatmu !
TAG#Adlan daie
190215547

KOMENTAR