Novak Djokovic Targetkan Mahkota Kesembilan di Australia Terbuka

Jakarta, Inako

Novak Djokovic boleh dibilang sebagai petenis yang dibenci oleh para penggemar selama setahun terakhir. Meski demikian, petenis ini menargetkan gelar kesembilan di turnamen Australia Terbuka, sekaligus ingin memperpanjang rekor di Melbourne Park.

Djokovic merebut mahkota Grand Slam ke-17 di final yang mencekam tahun lalu, ketika ia bangkit dari ketertinggalan 1-2 untuk mengalahkan petenis Austria Dominic Thiem dalam lima set.

Kemenangan kedelapan petenis Serbia itu dalam 16 kunjungan memperkuat dominasinya di Rod Laver Arena Melbourne, di mana ia merebut gelar Grand Slam pertamanya pada 2008 dan telah memenangkan tujuh dari 10 edisi terakhir.

Rafael Nadal dan Thiem tampaknya akan menjadi rival terbesarnya di turnamen tahun ini, dengan juara Australia Terbuka enam kali Roger Federer absen saat pulih dari operasi lutut ganda.

Australia Terbuka adalah puncak musim 2020 yang memukau bagi Djokovic, yang memenangkan empat turnamen pertamanya tahun ini.

Namun, di luar lapangan, banyak hal segera terurai untuk petenis nomor satu dunia bertungkai elastis itu.

Setelah tenis ditutup karena pandemi virus corona, Djokovic meluncurkan Tur Adria yang bernasib malang pada bulan Juni, tanpa jarak sosial dan para pemain berfoto menari tanpa baju di klub malam yang padat.

Djokovic dan istrinya Jelena termasuk di antara sejumlah orang yang kemudian dites positif terkena virus, dengan Grigor Dimitrov, Borna Coric, dan Viktor Troicki juga jatuh sakit.

Maslaah dengan hakim garis

Djokovic gagal di AS Terbuka dengan cara yang sensasional, ketika dia dengan marah menyapu bola yang secara tidak sengaja mengenai tenggorokan hakim garis perempuan.

Harapannya untuk menjadi orang pertama dalam setengah abad yang memenangkan keempat Slam dua kali kemudian berakhir dengan kekalahan straight set dari Nadal di final Prancis Terbuka.

Djokovic juga mendapat komentar negatif pada Agustus karena meluncurkan Asosiasi Pemain Tenis Profesional, sebuah kelompok yang memisahkan diri di luar tur putra, saat tenis berusaha bangkit kembali.

Dan dia mendapati dirinya diberi label "alat" oleh Nick Kyrgios dari Australia setelah meminta kondisi yang lebih baik bagi para pemain selama karantina wajib di Australia, termasuk rumah pribadi dengan lapangan tenis.

Terlepas dari pergolakan di luar lapangan, Djokovic menikmati dukungan kuat di Melbourne - yang memiliki populasi Serbia yang cukup besar - dan mengatakan Rod Laver Arena membawa kembali "kenangan indah".

"Rasanya seperti rumah bagi saya di Australia, di Melbourne, khususnya di Rod Laver," katanya pekan ini.

"Sejauh ini, itulah lapangan tenis tersukses saya dalam karier saya. Memiliki beberapa kenangan mendalam dalam 15 tahun terakhir, dan Anda tahu, memenangkan Grand Slam pertama saya pada tahun 2008.

"Mungkin merupakan pertandingan paling menarik yang dimainkan di lapangan ini, dan pastinya pertandingan terpanjang yang pernah saya mainkan adalah di final, hampir enam jam dengan Rafa (Nadal) pada tahun 2012."

Nadal tidak diragukan lagi akan menjadi sosok yang menonjol di turnamen tersebut tetapi sekarang sudah 12 tahun sejak ia memenangkan gelar tunggal di Melbourne, meskipun empat perjalanan lagi ke final.

Petenis Spanyol itu juga memiliki masalah kebugaran setelah dia menarik diri dari permainan dua hari di Piala ATP minggu ini karena sakit punggung.

Thiem nyaris meraih kemenangan tahun lalu dan, didukung oleh gelar Grand Slam pertamanya di AS Terbuka, akan percaya diri melawan siapa pun dalam undian - termasuk Djokovic, melawan siapa ia telah memenangkan lima dari tujuh pertemuan terakhir mereka.

Alexander Zverev, Daniil Medvedev dan Stefanos Tsitsipas juga di antara pesaing teratas di turnamen di mana performa sulit untuk dinilai, dengan peluang bermain yang sulit didapat selama pandemi.