Nunukan Dilanda Anomali Cuaca, Pembudidaya Rumput Laut Alami Kerugian

Binsar

Thursday, 15-08-2019 | 14:52 pm

MDN
Petani Rumput Laut [ist]

Nunukan, Inako

Sejumlah pembudidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara mengalami kerugian yang signifikan akibat anomali cuaca yang terjadi di daerah itu dalam beberapa waktu belakangan ini. Anomali cuaca memicu terjadinya arus air yang deras dan gelombang laut yang mencapai dua meter lebih.

Kamaruddin salah seorang pembudidaya rumput laut di Kampung Mamolo Kelurahan Tanjung Harapan menuturkan, hasil panen rumput laut menurun drastis. Biasanya, pada saat memanen dengan 100 tali hasilnya mencapai 700 kilo gram sampai 1.000 kilo gram dalam kondisi basah.

Ia mengaku, meskipun gelombang laut tinggi akhir-akhir ini pembudidaya tetap memanen dan memasang bibit.

"Kami tidak terpengaruh dengan cuaca yang buruk. Kami tetap panen dan memasang bibit biar gelombang tinggi atau arus air deras," ujar Kamaruddin.

Tetapi saat ini hasil panen hanya mencapai 300 kilo gram saja. Kondisi itu akibat rumput laut yang siap panen terlepas dari tali diterjang arus air dan gelombang laut.

Masalah itu akhirnya pembudidaya rumput laut di Kampung Mamolo mengurangi jumlah tali bibit yang diturunkan.

Jika sebelumnya bisa mencapai 250 tali bibit tapi sekarang ini paling tinggi hanya 100 tali saja.

"Kita kurangi sekarang bibit yang dipasang. Pengalaman banyak bibit atau rumput laut siap panen terlepas dari ikatannya karena patah-patah," beber Kamariddin.

Simak juga InaTV, jangan lupa "klik Subscribe" agae selalu terhubung dengan info menarik lainnya.

KOMENTAR