Nyaris Bangkrut, AC Milan Berupaya Bangkit Bersama Pelatih Baru

Binsar

Thursday, 10-10-2019 | 06:30 am

MDN
Ilustrasi wajah lesu pemain AC Milan [ist]

Jakarta, Inako

Tidak banyak yang tahu jika AC Milan yang pernah menjadi raksasa Seri A Italia pada zaman dulu nyaris bangkrut dan terancam terlempar ke seri B, kasta kedua di Liga Italia sebelum kedatangan Ivan Gazidis.

Kisah pilu AC Milan konon terjadi sejak mantan pemilik klub, Silvio Berlusconi, memutuskan untuk menjual saham mayoritasnya ke publik.

Adalah Yonghong Li, pengusaha besar asal China, yang kemudian mengambil alih klub tersebut dan langsung menyuntik dana segar dalam jumlah begitu besar.

Dengan dana besar itu, Milan mampu membeli 11 pemain senilai 172 juta pound. Namun, sayangnya perombakan besar dengan kadatangan 11 pemain baru ternyata tidak membawa dampak berarti bagi klub.

Hal itu terbukti Rossoneri – julukan AC Milan - tetap gagal menembus empat besar Liga Seri A Italia. Buntutnya, kepemilikan Milan kemudian berpindah tangan ke Elliott Management karena Yonghong Li terlilit hutang.

Milan kemudian mulai melakukan penghematan di semua lini, meski pada akhirnya tetap mengeluarkan uang 167 juta pounds karena harus membeli Krzysztof Piatek dan Lucas Paqueta di bulan Januari.

Musim ini, mereka semakin menipiskan anggaran belanjanya. Rafael Leao menjadi pembelian termahal mereka. Rossoneri pun mencatatkan pengeluaran sebesar 91,8 juta pounds pada musim ini.

Upaya merampingkan anggaran itu rupanya beralasan. Direktur Milan yang direkrut dari Arsenal, Ivan Gazidis, mengungkapkan bahwa tim manajemen diwarisi tugas untuk menyelamatkan Rossoneri dari jurang kebangkrutan.

"Kami mewarisi sebuah klub yang beresiko bangkrut dan bisa terlempar ke Serie B seperti Parma dan Fiorentina. Kami menemukan utang yang membawa kami keluar dari kejuaraan. Kami diharuskan menghadapi kesulitan, itu tak terbantahkan," ujarnya dikutip dari Football Italia.

Dengan kondisi yang morat-marit, Gazidis tetap menegaskan bahwa target Milan saat ini adalah kembali bangkit. Salah satunya adalah dengan berinvestasi dalam pembuatan stadion bersama rival sekota, Inter Milan.

"Jalannya terjal, namun kami harus bersabar. Kami masih akan membuat kesalahan, namun kami punya tekad. Kami ingin membuat Milan bangkit lagi, baik di Italia dan Eropa," lanjutnya.

"Kami akan melanjutkan perjalanan, kami ambisius, seperti yang terlihat dalam hasrat kami membangun stadion baru, yang bisa memberikan aliran pemasukan baru dan mengundang pemain baru," tandasnya.

Baru-baru ini, mereka melakukan pergantian sosok di kursi kepelatihan. Marco Giampaolo, yang diangkat sebagai subtitusi Gennaro Gattuso pada bulan Mei lalu, dipecat dan digantikan oleh Stefano Pioli.

TAG#AC MIlan, #Kebangkrutan

198737833

KOMENTAR