Otoritas China Hancurkan Masjid Etnis Minoritas Hui

Binsar

Saturday, 11-08-2018 | 09:43 am

MDN
Masjid Agung Kota Weizhou, China [ist]

Weizhou, Inako –

Tindakan otoritas China yang menghancurkan masjid milik etnis minoritas Hui di wilayah barat laut China, memicu gelombang protes dari ribuan etnis minoritas itu, Kamis (9/8/2018).

Massa mulai berdatangan ke Masjid Agung Kota Weizhou sejak Kamis untuk mengadakan demonstrasi menentang sikap arogansi otoritas China terhadap eksistensi rumah ibadah mereka.

"Orang-orang sangat kesakitan," kata Ma Sengming, 72, salah seorang pria yang ikut protes sejak Kamis hingga Jumat petang. Banyak orang menangis. Kami tidak bisa mengerti mengapa ini terjadi," ujarnya, seperti dikutip AP, Sabtu (11/8/2018).

Selama protes berlangsung, kata Ma, massa meneriakkan beberapa kalimat seruan perlindungan, seperti "Lindungi iman di China!" dan "Cintailah negara, cintai iman!".

Protes massa muncul ketika kelompok-kelompok agama yang sebagian besar ditoleransi di masa lalu telah melihat bahwa kebebasan mereka menyusut sejak pemerintah berusaha membuat warga memprioritaskan kesetiaan kepada Partai Komunis dengan doktrin ateis.

Dalam upaya itu, tak hanya masjid yang jadi target. Gereja-gereja Kristen juga telah ditutup dan Alkitab disita. Anak-anak Tibet dilaporkan telah dipindahkan dari kuil-kuil Buddha ke sekolah-sekolah umum.

Warga Muslim China [ist]

 

Penduduk Weizhou khawatir dengan laporan bahwa pemerintah berencana untuk menghancurkan masjid, meskipun pada awalnya pemerintah menyetujui pembangunannya yang rampung tahun lalu.

Menurut Ma Zhiguo, sekretaris Partai Komunis kota setempat pernah menyampaikan pidato ucapan selamat di lokasi ketika pembangunan masjid itu dimulai.

Ma mengatakan, pihak berwenang berencana untuk meruntuhkan delapan dari sembilan kubah di atas masjid dengan alasan bahwa struktur itu dibangun lebih besar dari yang diizinkan. Tetapi, anggota masyarakat membela bangunan ibadah tersebut.

"Bagaimana kami bisa membiarkan mereka merobohkan masjid yang masih dalam kondisi baik?" katanya. Masjid itu menjadi tempat salat sekitar 30.000 warga Muslim dan dibangun menggunakan dana pribadi jamaah.

Foto-foto bangunan masjid yang beredar secara online menunjukkan struktur bangunan tersebut telihat putih dan megah. Ada bendera nasional China yang dikibarkan di depan masjid.

KOMENTAR