Paket DMS - KH Satori dan Penyelamatan Partai Golkar

Johanes

Saturday, 22-02-2020 | 08:31 am

MDN
Adlan Daie (Dok pribadi)

Oleh.  : Adlan Daie
Peneliti politik Indramayu.


Indramayu, Inako


Skenario pasangan Daniel Muttaqin (DMS)-KH. Satori adalah opsi sempit yang tersedia bagi penyelamatan partai Golkar dalam kontestasi Pilkada Indramayu tahun 2020 meskipun tidak mudah memenangkannya jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) clear dalam koalisi solid mengusung H. Dedi Wahidi, tokoh politik sentral Nahdlatul Ulama (NU) dan kini anggota DPR RI untuk periode ketiga kalinya berpasangan dengan Nina Da'i Bahtiar, puteri jenderal (purn) polisi Dai Bahtiar, putera asli Indramayu.

Opsi pasangan lain dari partai Golkar diluar paket pasangan DMS - KH. Satori hanyalah ikhtiar menunda kekalahan dan pelan-pelan mengutip buku _"The End Of History"_ karya Francis Fukuyama, Partai Golkar akan mengakhiri dominasinya selama 20 tahun terakhir di panggung politik Indramayu yang  hingga saat ini masih menyisakan hutang sosial potret buram IPM masyarakat Indrmayu di posisi paling buncit dari kabupaten/kota di wilayah III Cirebon.

Klaim penulis di atas berbasis telaah terhadap update hasil survey profesional yang dipakai sejumlah partai politik untuk alat deteksi elektoral dalam penjaringan sejumlah bakal calon bupati di internal partainya masing-masing.  DMS secara kumulatif tertinggi magnit elektoral di sejumlah hasil survey secara personal perseorangan tidak dalam posisi paket pasangan calon meskipun dua hal cukup mengganggunya, yakni rentan  bermigrasi elektoral dengan isu-isu sensitif dan resisten di titik-titik tertentu basis partai Golkar.

Probalilitas atau ruang dua kemungkinan resistensi elektoral di atas dapat ditambal sulam secara elektoral oleh kehadiran KH. Satori sebagai wakil representasi wilayah barat dengan suasana kebatinan tidak happy akibat OTT KPK terhadap H. Supendi, tokoh politik representasi wilayah barat dan basis figur ketokohan KH. Satori sebagai Ketua MUI jelas dari rumpun santri baik dalam definisi kultural Dr. Zamakhsyari Dhofir dalam bukunya _"Tradisi Pesantren"_ maupun dalam konteks pemahaman representasi politik sebagaimana dipotret Clifford Gretz dalam bukunya _"The Religion Of Java"_.

Kekuatan elektoral paket DMS dan KH. Satori tidak perlu ditarik masuk ke jaringan birokrasi pelayanan publik yang justru akan dilawan massif oleh jaringan masyarakat sipil dan oposisi politik melalui akses penetrasi pusat kekuasaan untuk mencegahnya.Titik kekuatan elektoral  paket pasangan ini dalam telaah elektoral penulis harus dibangun berbasis peta elektoral masing-masing baik sisi kewilayahan, sharing kekuatan magnit figur dan pilihan isu-isu brandingnya secara kontekstual hingga menguatkan tambal sulam elektoral satu sama lain dan secara akumulatif akan membuka ruang untuk memenangkan kontestasi Pilkada Indramayu tahun 2020.

Partai Golkar harus menyadari sepenuhnya bahwa Pilkada Indramayu tahun 2020 dari sisi momentum politiknya hari ini tidak bersahabat dengan Partai Golkar. Posisinya jauh sangat berbeda dibanding lima tahun silam seiring terkuaknya kasus OTT KPK yang menjerat pucuk pimpinannya. Pengembangan kasus dan persidangannya jelas mengganggu kenyamanan orkestrasi politik yang dinikmatinya selama ini. 

Pilihannya sempit untuk leluasa memanfaatkan jaringan birokrasi yang selama ini menjadi bagian paling penting konsolidasi elektoral dengan turunan logistik yang mengikutinya kecuali dipaksakan pasti mendapatkan serangan keras dari oposisi politiknya melalui barisan tim daya ganggu terlatih yang mereka siapkan untuk mengunci jaringan birokrasi tidak menginjeksi kekuatan elektoral petahana.

Beredarnya intruksi via media sosial untuk menunggangi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dengan modus pemberian dana operasional 200 ribu rupiah ditanggung APBD dengan titipan politik penyebaran alat peraga salah satu calon bupati yang diproyeksikan partai Golkar selain mereka terancam pemecatan dari Kementerian Sosial jika ditemukan bukti-bukti valid juga cara-cara inilah yang harus diakhiri oleh pasangan DMS dan KH. Satori branding elektoralnya.

Belajarlah dari kasus Ahok bagi-bagi sembako di Pilkada DKI tahuhn 2017 justru menenggelamkannya dalam jurang kekalahan. Kekuatan paket pasangan DMS-KH. Satori harus didesain dengan pilihan isu yang saling tambal sulam elektoral di antara keduanya dari sisi kewilayahan, rumpun usia, representasi sosial dan basis elektoralnya. Itulah sumber kekuatan elektoral keduanya untuk penyelamatan Partai Golkar dalam kontestasi pilkada tahun 2020. Di luar opsi paket pasangan ini Partai Golkar akan kesulitan meniti jalan takdir politiknya.


Semoga bermanfaat.

KOMENTAR