Panjat Tiang Bendera 20 Meter, Yohanes Minta Sepeda dan Rumah ke Jokowi

Hila Bame

Monday, 20-08-2018 | 21:07 pm

MDN
Yohanes Ande Kala yang terkenal berkat memanjat tiang bendera setinggi 20 meter saat upacara 17 Agustus di Kabupaten Belu NTT, bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Senin (20/8

Jakarta, Inako

Usai aksi panjat tiang bendera viral di medsos, Yohanes siswa SMP asal Belu NTT, bertemu dengan Presiden Jokowi. 

Di depan Presiden Jokowi, Yohanes, menceritakan kronologi aksinya memanjat tiang bendera pada upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI di Pantai Mota'an, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (17/8/2018).

"Saat memanjat tiang bendera sedang sakit perut, di UKS. Terus dengar ada omongan Pak Wakil Bupati bilang, siapa yang siap panjat tiang bendera itu. Langsung saya lari. Buka sepatu, lari ke lapangan," katanya saat menjawab pertanyaan Jokowi di Istana Negara, Senin (20/8/2018).

Dia mengatakan cukup biasa memanjat pohon pinang, sehingga tidak merasa ragu untuk memanjat tiang bendera ketika tali tiang benderanya lepas.

Melihat aksi Yohanes memanjat tiang bendera di Belu, Presiden Jokowi mengaku kaget dan khawatir karena tiang bendera diperkirakan memiliki tinggi sekitar 20 meter.

"Saya lihat di videonya terus terang terkaget-kaget. Bukan tiang yang pendek, tiang yang tinggi sekali. Saya cek berapa meter kurang lebih 20 meter, itu tinggi sekali," ujarnya.

Setelah berbincang cukup lama dengan Yohanes, akhirnya Jokowi bertanya kepada Yohanes," Joni mau minta apa ke saya?"

Sambil tersenyum, Yohanes menjawab singkat bahwa dirinya ingin sepeda. Mendengar pernyataan Yohanes, Jokowi kembali bertanya," Kamu jauh-jauh dari Belu ke Jakarta hanya minta sepeda. Apa hanya itu? Mau minta apa?"

 

Sontak, Yohanes meralat jawabannya dengan menjawab: " Minta bikinin rumah saja."

Jawaban Yohanes langsung direspons dengan tepuk tangan yang riuh dan tawa para tamu di Istana Negara.

Tak hanya mendapatkan sepeda dan rumah, Presiden juga menjanjikan akan mengajak Yohanes untuk berkeling ke Dunia Fantasi dan Taman Mini.

 

KOMENTAR