Pariwisata NTB Paling Merasakan Dampak Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Binsar

Wednesday, 13-02-2019 | 10:39 am

MDN
Salah satu kawasan Wisata Terbaik di Pantai Senggigi Lombok [ist]

Mataram, Inako –

Kenaikan harga tiket pesawat belakangan ini membuat pengelola sejumlah destinasi wisata mengeluh. Pasalnya, kenaikan harga tiket membuat kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata yang ada di sejumlah daerah menurun dari sebelumnya.

Seperti yang sedang dialami oleh sejumlah pengelola objek wisaa yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini.

Dilaporkan, jumlah kunjungan wisatawan baik domestk maunpu mancanegara ke daerah itu turun drastis. Penurunan itu pertama-tama disebabkan gempa yang mengguncang daerah itu Agustus tahun lalu. Namun, kondisi itu semakin diperparah menyusul naiknya harga tiket pesawat dari sejumlah maskapai sejak awal tahun 2019.

Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi NTB meminta maskapai penerbangan menurunkan harga tiket pesawat untuk mendorong pemulihan pariwisata pascabencana gempa bumi yang sangat berpengaruh terhadap sektor pariwisata di Pulau "Seribu Masjid" ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB H Rosiady Sayuti mengakui yang menjadi masalah saat ini adalah penerbangan. Di situ sudah harga tiket sangat mahal juga ada tambahan tarif biaya bagasi bagi para penumpang.  

Ia mengaku melihat langsung sejumlah calon penumpang yang komplain terhadap penerapan biaya bagasi.

Hal ini akan berdampak buruk bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok. Aturan bagasi berbayar juga mempengaruhi penjualan oleh-oleh dan kerajinan tangan khas Lombok.

Menurut dia, dengan mahalnya harga tiket pesawat itu yang mungkin memperburuk kondisi saat ini yang sedang "low season" (musim sepi) kunjungan wisatawan. Artinya, yang biasanya memang sepi penumpang menjadi bertambah sepi karena mahalnya harga tiket pesawat," katanya.

Rosiady Sayuti mengaku  telah menugaskan Dinas Pariwisata NTB agar secepatnya berkomunikasi dengan manajemen maskapai agar bisa menurunkan harga tiket pesawat tujuan ke Lombok.

Dia berharap manajemen maskapai bisa memberikan harga tiket pesawat ke Lombok yang lebih terjangkau untuk menarik minat wisatawan. Sebab, Lombok tidak bisa disamakan dengan daerah lain mengingat sedang dalam masa pemulihan pascagempa.

Jadi, kata dia, pihaknya tidak bisa berdiam diri, harus mendorong maskapai agar ada kebijakan khusus bagi daerah NTB karena masih dalam pemulihan akibat bencana.

Pemda NTB berencana mengubah "low season" saat ini menjadi "midle" dengan proyeksi wisman yang bisa diraih mencapai 40-50 persen wisatawan saat puncak.

 

KOMENTAR