Parlemen Yordania Tolak Impor Gas Israel Ke Negara Itu

Amman, Inako
Parlemen Yordania menolak dengan tegas rencana mengimpor gas Israel ke negara itu. Larangan tersebut menjadi salah satu substansi dalam rancangan undang-undang (RUU) yang baru disahkan parlemen beberapa hari lalu.
Larangan itu dikeluarkan hanya selang beberapa hari setelah kesepatakan soal gas antara Yordania dan Israel yang ditandatangani tahun 2016 silam, mulai berjalan.
RUU disahkan dengan suara bulat oleh 130 anggota parlemen Yordania dan akan dirujuk ke kabinet untuk dijadikan hukum, demikian Reuters.
Anggota parlemen berpendapat impor gas hanya akan membuat Yordania bergantung pada Israel untuk suplai energi.
Setelah perjanjian ditandatangani pada tahun 2016, Pemerintah Yordania mengatakan bahwa mengamankan harga energi yang stabil untuk dekade berikutnya dapat menghemat USD 500 juta pertahunnya dan membantu mengurangi defisit anggaran.
Akan tetapi, RUU yang diajukan itu sepertinya akan menemui rintangan besar. Pasalnya, kesepakatan senilai USD 10 miliar dibuat antara perusahaan milik negara Yordania dan konsorsium Israel-Amerika Serikat (AS), yang dipimpin oleh Noble Energy yang berbasis di Texas.
Kesepakatan itu menyebut bahwa Noble Energy akan menyuplai gas ke pembangkit listrik milik perusahaan negara Yordania selama 15 tahun kedepan.
Meskipun AS adalah salah satu sekutu utama Yordania dan Amman memiliki perjanjian damai dengan Israel, kesepakatan itu telah menghadapi banyak tentangan dari masyarakat dan parlemen.
Apalgi, Amman telah menegaskan bahwa itu adalah kesepakatan antara perusahaan dan murni bisnis semata, tidak terkait dengan urusan politik kedua negara.

KOMENTAR