Partisipasi Masyarakat Di Pilgub Maluku Rendah

Ambon, Inako –
Komisi Pemiliha Umum daerah Maluku menyatakan, partisipasi politik masyarakat di daerah itu dalam Pilgub tahun ini sangat rendah. Hal itu terlihat jelas dari sepinya sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Kota Ambon Rabu kemarin.
Hasil pantauan yang dilakukan di sejumlah TPS di lima kecamatan di Ambon menunjukan, pemilih yang datang hingga pukul 13.00 WIT baru separuh dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di kawasan tersebut.
Pemilih yang menggunakan hak pilih di setiap TPS baru mencapai 50 persen. Hujan yang mengguyur Ambon sejak pagi hari, menjadi alasan pemilih untuk datang ke TPS.
Tinjauan yang dilakukan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Wakil Wali Kota Syarif hadler bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kota Ambon menjumpaui banyak warga yang belum datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilih.
Seperti di TPS VII Kudamati dari jumlah DPT 235 pemilih yang telah menggunakan hak sebanyak 109 orang, sementara di TPS 14 Waihaong juga sepi pemilih.
Kondisi yang sama juga terjadi di TPS VI negeri Halong dari DPT 327 pemilih baru 133 orang yang datang untuk memilih.
Wali Kota Richard Louhenapessy saat melakukan tinjauan ke TPS menyatakan, pelaksanaan Pilgub Maluku tahun 2018 hampir tidak ada kendala berarti. Yang menjadi kendala adalah tingkat partisipasi masyarakat yang cukup rendah tahun ini.
"Saya prediksikan di atas 50 persen, kalau mencapai 60 persen itu pasti jauh lebih baik," katanya.
Ia menjelaskan, beberapa faktor yang mendukung kurangnya partisipasi pemilih karena even pilkada bertepatan dengan pelaksanaan piala dunia.
"Cuaca hujan juga menjadi penyebab masyarakat tidak datang ke TPS, yang kedua pengaruh piala dunia membuat orang terlambat bangun pagi, ditambah libur bersama," ujarnya.
Wali Kota menambahkan, kepedulian masyarakat untuk memilih pemimpin masih rendah, pihaknya menargetkan hingga batas waktu yang ditetapkan masyarakat dapat berpartisipasi menyalurkan hak politiknya.
"Hal ini menjadi pengalaman dan bahan evaluasi Pemkot Ambon agar ke depan penyelangaraan Pilkada lebih baik," jelasnya.
TAG#Pilgub Maluku, #Partisipasi politik warga
190233288
KOMENTAR