Pasca Banjir Bandang, Kabupaten Lebak Dilanda Longsor

Binsar

Wednesday, 08-01-2020 | 18:00 pm

MDN
Petugas mengevakuasi puluhan warga keluar dari Kampung Muhara yang terisolir akibat jembatan putus di Kecamatan Lebak Gedong, Banten, 5 Januari 2020. [ist]

Lebak, Inako

Belum habis penderitaan akibat banjir bandang pekan lalu, kini warga Lebak Banten dihadapkan dengan bencana lain berupa tanah longsor yang menutupi sejumkah ruas jalan di wilayah itu.

Data terkini menyebutkan bahwa sedikitnya terdapat 33 titik longsor di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), kata Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah 1 Lebak, beluma lama ini.

"Jenis tanah di Kabupaten Lebak terutama di kawasan TNGHS adalah Podsolik dan Latosol yang memiliki tekstur tanah peka terhadap erosi," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN )TNGHS Lebak, Siswoyo, kepada wartawan, Rabu (8/1/2020).

Ke-33 titik longsor tersebut, kata Siswono, menutupi sepanjang aliran sungai Ciberang dan 4 sungai lainnya di Kabupaten Lebak.

"Sehingga menumpuk dan membawa material tanah, batang pohon, material bangunan rumah, jembatan yang terbawa longsor, dan material lainnya dari mulai hulu sungai Blok Cibuluh sampai dengan hilir Kecamatan Sajira dengan panjang sungaikurang lebih 38,9 Km," ungkap Siswoyo.

Selain tanah longsor, banjir bandang yang terjadi karena intensitas hujan yang tinggi pada 31 Desember 2019 dan merupakan intensitas tertinggi selama 52 tahun terakhir sesuai peryataan BMKG.

"Berdasarkan peta kerawanan longsor yang bersumber dari Ditjen PDAS HL tahun 2014, bahwa kawasan TNGHS terutama di lokasi kejadian termasuk criteria sangat rawan," tandasnya.

TAG#banjir, #longsor, #lebak banten

190234133

KOMENTAR