PBB Desak Junta Myanmar untuk Buka Bantuan Topan Mocha

Hila Bame

Thursday, 25-05-2023 | 15:08 pm

MDN
Topan Mocha mengguncang desa, menumbangkan pohon, dan memutuskan komunikasi di sebagian besar negara bagian Rakhine Myanmar

 

JENEWA, INAKORAN

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu (24 Mei) menyerukan Myanmar untuk membuka diri dan memastikan bantuan yang menyelamatkan jiwa dapat sampai ke beberapa bagian negara yang dilanda Topan Mocha yang mematikan.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk mendesak penguasa militer negara itu untuk membiarkan penilaian kebutuhan terus berlanjut saat negara Asia Tenggara itu terhuyung-huyung akibat dampak topan.

Mocha membawa hujan deras dan angin dengan kecepatan 195 km per jam ke Myanmar dan negara tetangga Bangladesh pada 14 Mei, meruntuhkan bangunan dan mengubah jalan menjadi sungai.

"Kerusakan dan hilangnya nyawa dapat diperkirakan dan dihindari - dan jelas terkait dengan penolakan sistematis terhadap hak asasi manusia," kata Turk dalam konferensi pers di Jenewa.

"Sangat penting bagi militer untuk mencabut hambatan dalam perjalanan, memungkinkan penilaian kebutuhan terjadi, dan memastikan akses ke dan pengiriman bantuan dan layanan yang menyelamatkan jiwa."

 

Junta Myanmar telah memberikan korban tewas 148 orang, sebagian besar dari minoritas Rohingya yang teraniaya di negara bagian Rakhine barat.

“Selama beberapa dekade, pihak berwenang di Myanmar telah merampas hak dan kebebasan Rohingya dan tanpa henti menyerang kelompok etnis lain, mengikis kemampuan mereka untuk bertahan hidup,” kata Turk.

Rakhine adalah rumah bagi ratusan ribu Rohingya, banyak di antaranya tinggal di kamp-kamp pengungsian setelah konflik etnis selama puluhan tahun.

“Masyarakat yang mengungsi telah bertahan hidup di bangunan bambu sementara, beberapa sejak 2012, dengan militer Myanmar berulang kali menolak permintaan lembaga kemanusiaan untuk membangun kondisi kehidupan yang lebih berkelanjutan di daerah yang tidak terlalu rawan banjir,” kata Turk.

“Saya melihat ini sendiri dalam banyak perjalanan saya ke Myanmar, terutama ke timur. Mereka juga secara konsisten mencegah Rohingya bergerak bebas, termasuk pada hari-hari sebelum topan.”

Pada hari Selasa, PBB mengajukan permohonan dana darurat sebesar US$333 juta untuk 1,6 juta orang yang katanya terkena dampak Topan Mocha di Myanmar.

Sumber: AFP

 

 

KOMENTAR