PDI Perjuangan Serius Pertimbangkan Cak Imin Jadi Cawapres Ganjar

Timoteus Duang

Friday, 28-07-2023 | 16:38 pm

MDN
Muhaimin Iskandar dan Puan Maharani

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Rencana PDI Perjuangan menduetkan Ganjar Pranowo dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024 bukanlah isapan jempol belaka. Ketua Tim Pemenangan PDI Perjuangan Puan Maharani menegaskan, dirinya serius mempertimbangkan kemungkinan itu.

 

Penegasan ini disampaikan Puan saat bertandang ke rumah dinas Muhaimin di Widya Chandra, Jakarta, Kamis, (27/7/2023). “Jadi, saya serius loh, waktu bilang salah satu kandidat yang masuk menjadi cawapresnya Pak Ganjar itu Cak Imin.”

Walaupun partainya sudah berkoalisi dengan Gerindra dan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden, Cak Imin menyambut baik rencana PDI Perjuangan. “Sampai hari ini, kami (PKB dan PDI-P) terus berproses, berdinamika, dan berdialektika,” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Adapun hasil komunikasi itu akan dilaporkan Cak Imin ke Partai Gerindra sebagai rekan koalisi. Pasalnya, sampai saat ini, komitmen antara Gerindra dan PKB masih terikat sangat kuat.

“Pembicaraan kami dengan PKB sampai hari ini masih intensif, masih akrab, masih hangat, dan masih memercayai, saling menghargai,” ujar Sekertaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Mujani.

Belakangan ini, langkah politik Puan Maharani terlihat bergerak makin cepat. Pada Kamis (27/7/2023) misalnya, anak Megawati Soekarnoputri itu mengunjungi dua ketua umum partai sekaligus.

Setelah mengunjungi Muhaimin Iskandar pada Kamis siang, perempuan yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu langsung bergerak ke kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Puan, pertemuan itu merupakan rangkaian dari upaya menjalin silaturahmi dengan semua ketua umum partai. Silaturahmi antarelit partai dinilai penting untuk mengetahui cita-cita, keinginan, dan strategi masing-masing partai politik.

“Jadi jangan sampai ada miskomunikasi. Boleh saja kita ada beda pilihan, tetapi jangan sampai kemudian itu membuat komunikasi yang ada menjadi tersendat pula.”

 

KOMENTAR