PDIP Geram, Anies Bilang Tanah Kampung Aquarium Simbol Keberpihakan Pada Rakyat Kecil

Jakarta, Inako

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dia membawa tanah dari Kampung Aquarium Jakarta Utara, untuk disatukan dalam sebuah kendi bersama dengan tanah dari 33 provinsi lainnya, dalam ritual Kendi Nusantara, di titik Nol Kilometer di Paser Utara, Kaltim Senin (14/3).

Anies beralasan, pembangunan Kampung Aquarium yang dilakukan pihaknya merupakan simbol keberpihakan pada rakyat kecil. Karena itu, dengan membawa tanah dari lokasi itu, ia hendak menyampaikan pesan agar pembangunan IKN tidak menyingkirkan rakyat kecil.

“Tanah dari Kampung Aquarium ini menitipkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil dan akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," tulis Anies di akun instagram resminya.

Merespon alasan tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mempertanyakan alasan Anies.

Menurut Gembong, alasan Anies justru menampar mukanya sendiri. Sebab, lanjutnya, selama ini, Anies belum memperlihatkan keberpihakan nyata pada rakyat kecil.

Gembong menyebut dua program Anies yang membuktikan kalau dia sama sekali tidak memiliki keberpihakan terhadap orang kecil. Janji kampanye membangun rumah DP 0, kata politisi PDI Perjuagan itu, adalah contoh nyata Anies mengkianati orang kecil.

"Apa enggak sebaliknya yang dilakukan? karena kan selama ini mereka hanya ‘seolah-olah’ berpihak kepada rakyat kecil, karena faktanya kan dalam eksekusi program tidak ada yang menyentuh rakyat kecil," kata Gembong, Senin (14/3).

Seharusnya, lanjut Gembong, tanah yang dibawa ke IKN diambil dari Kota Tua, karena lokasi itu memilki nilai sejarah untuk Jakarta.

"Saya kira akan jauh lebih membawa makna yang kuat di Kota Tua dibandingkan dengan Kampung Akuarium yang notabene Kampung Akuarium itu dulu mau dikembalikan oleh pemerintahan sebelumnya kepada peruntukan yang sebenarnya," kata Gembong.