Pedagang Sebut Anjloknya Penjualan Terompet Karena Bencana Alam

Sifi Masdi

Monday, 31-12-2018 | 19:47 pm

MDN
Ilustrasi penjualan terompet [ist]

Jakarta, Inako

Penjualan terompet mengalami penurunan sebesar 50%. Menurut pedagang di Pasar Asemka, Jakarta Barat hal itu dikarenakan kejadian bencana alam yang terjadi di akhir tahun.

Salah satu pedagang terompet, Efendi mengatakan tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung pada baru-baru ini, membuat pemerintah setempat mengimbau masyarakat, agar tidak merayakan tahun baru dengan meriah.

"Kan ini baru ada bencana saudara-saudara kita di Banten. Jadi pemerintah imbau masyarakat supaya nggak merayakan soalnya berduka," kata dia, Senin (31/12/2018).

Lebih lanjut, ia menjelaskan modal awal yang ia keluarkan untuk membeli terompet tersebut mencapai Rp 25 juta. Namun hingga hari terakhir, baru besaran modal saja yang kembali. Sedangkan, keuntungan belum ia peroleh.

"Ya ini modal sih ada (balik). Tapi keuntungan belum ada, semoga saja nanti sore dapat (untung)," jelasnya.

Pedagang lainnya, Boy juga mengatakan hal yang serupa. Ia mengungkapkan imbauan pemerintah dan isu penyakit juga memengaruhi minat masyarakat membeli terompet.

"Iya ini karena ada bencana alam sama isu lainnya, kan ada tuh difteri juga. Jadi masyarakat kurang beli terompet," tutup dia.

 

 

KOMENTAR