Pelatih Persib Ungkap Alasan Menerima Keputusan Pemotongan Gaji Hingga 50 Persen

Bandung, Inako
Arsitek Persib Bandung Robert Albert mengungkapkan alasan dirinya menerima keputusan manajemen yang memotong gajinya hingga lima puluh persen, sebagai imbas wabah coronavirus yang melanda Indonesia sejak Februari lalu.
Keputusan itu tidak saja berlaku bagi dirinya tetapi juga untuk semua pemain di skuad Maung Bandung.
Belum lama ini, manajemen Persib memutusakn memotong gaji pelatih dan pemain hingga 50 persen. Hal itu terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan klub dari masalah keuangan akibat dihentikannya pertandingan Liga 1 2020 sejak Maret lalu. Sejak itu, Persib Bandung nyaris tidak mempunyai sumber pemasukan apapun.
Kondisi ini memang bukan hanya dialami Persib tetapi semua tim yang berlaga di kompetisi Liga 1 dan 2 di negeri ini.
Menurut Albert, dirinya menerima kebijakan pemotongan gaji karena manajemen klub menyampaikan semua permasalahan keuangan klub secara jujur.
"Kami juga tahu manajemen Persib sangat jujur dan sangat mendukung tim ini dengan menjalankan tugasnya secara profesional dan itu apresiasi yang harus kami bayar," aku Albert.
Robert sangat memahami kesulitan yang harus dihadapi oleh timnya. Menurutnya, kewajiban tetap menggaji pemain dan pelatih di tengah pandemi Covid-19 bukan merupakan sesuatu yang mudah dilakukan.
"Kami sudah dapat kejelasan dalam pertemuan tim, kami mau menerimanya," ucap Robert.
.jpg)
Sebelumnya, PSSI melalui SK bernomor SKEP/53/VI/2020, telah mengeluarkan keputusan tentang penggajian pemain dan staf selama masa pandemi, yang bisa menjadi acuan bagi setiap klub dalam menentukan besar gaji yang harus dibayar kepada para pemain dan stafnya.
SK inilah yang menjadi acuan Persib dalam menentukan prosentasi gaji untuk pelatih, pemain dan staf yang ada di Persib.
Albert mengaku, pandemi corona membuat klub berada dalam situasi sulit, termasuk soal bagaimana mencari sumber dana untuk menggaji pemain dan pelatih. Di sisi lain, pelatih dan pemain mempunyai hak untuk menolak keputusan manajemen.
"Karena situasi ini tidak mudah bagi siapapun. Tetapi, seperti yang saya tadi katakan di awal, semuanya punya hak pribadi untuk tidak menerima (peraturan) ini," tandasnya.
Akan tetapi, sikap berbeda diperlihatkan pelatih Arema FC, Mario Gomez dan asistennya Marcos Gonzales serta salah seoang pemain mereka Jonathan Bauman. Ketiganya memilih tinggalkan Arema FC karena tidak sepakat dengan keputusan manajemen Arema soal pemotongan gaji.
Di mata Albert, sikap itu juga bisa dimengerti dan itu adalah hak peribadi tiap orang dalam sebuah kerja sama. Dia sendiri memilih tetap bertahan karena sebelumnya Persib Bandung sudah menjelaskan secara jujur terkait kondisi keuangan klub.
Menurut Albert, sikap manajemen Persib patut dipuji dan dia mendukung manajemen demi masa depan tim itu.
TAG#Robert Albert, #Persib, #Bandung, #gajo, #pemotongan gaji
198735411
KOMENTAR