Pelayaran Jailolo-Ternate Dilakukan Dengan Sistem Buka Tutup

Ternate, Inako –
Gelombang tinggi yang terjadi di sepanjang perairan Jailolo – Ternate, Maluku Utara memaksa Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara memberlakukan sistem pelayaran buka – tutup.
Kepala Kantor UPP kelas III Jailolo, Rahman Soamole, melalui siaran pers yang ditsebarkan ke media, Selasa, mengatakan, operasinal perabu motor cepat (speedboat) rute Jailolo-Ternate itu terpaksa diberlakukan sistem buka tutup, karena gelombang tinggi yang terjadi di antara perairan Ternate dan Halbar.
Dengan sistem itu, maka setiap kapal yang akan berangkat harus mengikuti arahan dari BMKG. Bila cuaca buruk maka pelayaran akan ditutup, sebaliknya kalau cuaca baik maka pelayaran diizinkan.
"Memang beberapa hari lalu ada info dari BMKG, cuaca maritim wilayah Maluku Utara kurang bersahabat, tetapi bukan di wilayah Jailolo, sehingga kita tetap buka pelayaran," ujar Rahman.
Kepala Syahbandar Jailolo juga mengakui alasan diberlakukannya sistem buka tutup pelayaran adalah kondisi cuaca di wilayah Jailolo susah diprediksi, jauh dari prediksi atau menyimpang dari cuaca BMKG.
"Seperti perkiraan BMKG beberapa hari lalu bahwa cuaca maritim wilayah Jailolo dengan ketinggian gelombang 0,8 - 2 meter, ternyata cuacanya biasa-biasa saja, jadi sistem buka tutup pelayaran tetap diberlakukan," kata Rahman.
Rahman juga mengimbau para ABK atau nahkoda speedboat agar berhati-hati dan pandai-pandai melihat cuaca. Bila tidak bersahabat, jangan berlayar terutama di atas dari jam 4 sore, karena itu sudah di luar jam kerja UPP dan otomatis sudah di luar kontrol atau pengawasan kantor itu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau nelayan dan pemilik kapal berukuran keci di Malut untuk berhati-hati, menyusul tingginya gelombang laut di perairan Halmahera dan Malut secara umum dalam tiga hari ke depan.
Prakirawan BMKG Ternate, Justia PD Galensong di Ternate mengatakan pola angin di utara Indonesia umumnya dari arah utara - timur laut dengan kecepatan antara 5 sampai 25 knot, sedangkan di selatan umumnya dari arah barat daya - barat laut dengan kecepatan antara 5 hingga 20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di laut Natuna Utara, laut Jawa, laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud, laut Maluku dan perairan utara Halmahera," ujarnya.
Kondisi itu mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di wilayah-wilayah tersebut, khususnya di wilayah Malut.
TAG#Pelayaran Jailolo - Ternate, #Maluku Utara, #Gelombang Tinggi
190215089

KOMENTAR