Pelindo I Manfaatkan Dana Rp 1,7 Triliun untuk Kembangkan Pelabuhan

Sifi Masdi

Monday, 19-11-2018 | 19:57 pm

MDN
Desain Pelabuhan Kuala Tanjung [ist]

Jakarta, Inako

PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) bersama anak usahanya, PT Prima Multi Terminal, memperoleh dana pinjaman Rp 1,7 triliun untuk pengembangan sejumlah pelabuhan di Indonesia. Salah satunya yaitu pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung di pantai timur Sumatera Utara, Ini merupakan pelabuhan yang sedaang dibangun dan diproyeksi menjadi pelabuhan terbesar di Pulau Sumatera.

"Sebenarnya proyeknya sudah jalan, tapi kontraktor minta dibayar, jadi karena mereka sudah menunggu untuk dilunasi," kata Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, dalam acara penandatanganan pembiayaan investasi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (19/11/2018).

Khusus untuk induk usaha yaitu PT Pelindo I, pinjaman berjumlah sebesar Rp 1,3 trilun dari sindikasi tiga bank BUMN yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Bank BRI (Persero) Tbk dan Bank BNI (Persero) Tbk. Pinjaman atau fasilitas kredit sindikasi ini berjangka waktu selama 7 tahun.

Sementara pinjaman untuk PT Prima Multi Terminal sebesar Rp 479 miliar diperoleh dari BUMN yaitu PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Sehingga,totalnya menjadi Rp 1,7 triliun.

Di Pelindo I, kata Bambang, pinjaman ini akan digunakan untuk pembelian alat-alat, penguatan dermaga dan penerapan digitalisasi serta sistem cashless di sejumlah pelabuhan utama di Indonesia bagian barat. Di antaranya yaitu penataan Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara; penguatan dermaga peti kemas di Pelabuhan Perawang dan perpanjangan dermaga di Pelabuhan Dumai, Riau, pembangunan dermaga di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Kepulauan Riau, dan penataan Pelabuhan Malahayati, Aceh.

Selanjutnya, pinjaman ini juga akan digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana pelabuhan penumpang. Di antaranya adalah penataan terminal penumpang Sibolga, Sumatera Utara; pembangunan terminal penumpang baru di Pelabuhan Sei Kolak Kijang dan pengoperasioan pelabuhan penumpang internasional dan domestik Tanjung Balai Karimun di Tanjung Penagak, Kepulauan Riau.

Sementara di Prima Multi Terminal, akan digunakan untuk melakukan digitalisasi sejumlah peralatan yang terdapat di pelabuhan. Kemudian, pinjaman ini juga digunakan untuk penyelesaian pembelian tiga unit crane untuk kebutuhan pelabuhan.

"Kami pesan tiga crane yang akan datang dari Desember dan Januari 2019, untuk sementara di sana gunakan HMC (harbour mobile crane)," ujarnya Plt Direktur Utama Prima Multi Terminal, Mudi Oetomo.

Mudi mengatakan, khusus untuk proyek digitalisasi peralatan di pelabuhan sebenarnya sudah hampir selesai. Untuk itu, soft launching akan dilakukan pada awal Desember yang disertai ekspor perdana dari pelabuhan hasil pengembangan tersebut. Lalu, pelabuhan ditargetkan akan beroperasi penuh pada Februari 2019.

"Ke depan, kami harapkan kerja sama ini berlanjut untuk mengembangkan lagi Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan jadi hub nasional ini," tuturnya.


 

KOMENTAR