Pelita Samudera Raih Laba Hingga 257%

Sifi Masdi

Tuesday, 26-03-2019 | 17:33 pm

MDN
PT Pelita Samudera Shipping [ist]

Jakarta, Inako

Emiten jasa angkutan laut PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) hari ini, Selasa (26/3/2019) resmi merilis kinerja keuangan dan hasilnya, wow mencengangkan!

Laba bersih PSSI melesat 257% year-on-year (YoY) menjadi US$ 14,12 juta atau setara dengan Rp 198 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$). Padahal tahun 2017, perusahaan hanya membukukan laba bersih US$ 3,92 juta. 

Lalu, sebenarnya bagaimana kinerja top line (penjualan) perusahaan sehingga mampu menorehkan pencapaian memukau sepanjang tahun lalu

Perolehan pendapatan PSSI tahun 2018 berhasil tumbuh 26,69% YoY menjadi US$ 63,56 juta. Namun, pertumbuhan pendapatan tahun lalu sejatinya lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2017 yang mencapai 41,69% YoY.

Peningkatan pendapatan tahun lalu, terutama disokong oleh kenaikan signifikan pada pos pendapatan penyesuaian bunker yang tumbuh signifikan sebesar 45,18% YoY menjadi US$ 2,45 juta dari sebelumnya US$ 1,69 juta.

Penyesuaian bunker di sektor pelayaran bisa didefinisikan sebagai biaya tambahan yang dikenakan oleh perusahaan pelayaran kepada shippers (pengirim) untuk penyesuaian penggunaan bahan bakar kapal yang biasanya terjadi saat fluktuasi harga minyak tidak menentu. Biasanya dihitung dalam dolar AS per TEUs  (twenty-foot equivalent unit, setara kontainer 20 kaki).

Lebih lanjut, penjualan dari jasa muatan apung (Floating Loading Facility) yang menyumbang 91,7% terhadap total pendapatan juga naik sekitar 22,46% menjadi US$ 58,31 juta.

Pertanyaannya, dengan pendapatan hanya tumbuh 26,69%, bagaimana bisa PSSI menorehkan laba bersih yang meroket hingga 257%?

Menilik laporan keuangan PSSI, ternyata perseroan mendapatkan tambahan dari penjualan aset tetap yakni fasilitas muatan apung. Nilai perolehan keuntungan dari penjualan ini mencapai US$ 7,64 juta.

Jadi ini adalah aksi untung one-off yang hanya dicatatkan tahun 2018. Fasilitas ini dibangun untuk memindahkan muatan batu bara lepas pantai yang dibuat pada 2007.

Perseroan memiliki dua fasilitas muatan apung, 25 kapal tunda (tug boat), dan 27 tongkang dengan nilai tercatat sebesar US$ 26,11 juta yang dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka panjang dengan United Overseas Bank Limited.

Jika, keuntungan penjualan aset tetap ini dikeluarkan, maka sebenarnya laba bersih (sebelum pajak) perusahaan hanya tumbuh di kisaran 12-14% YoY.


 

 

KOMENTAR