Pemda Aceh Tamiang Canangkan Program Swasembada Pangan

Binsar

Thursday, 10-10-2019 | 11:04 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Banda Aceh, Inako

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang mencanangkan program swasembada pangan sebagai langkah awal menjamin ketersediaan pangan bagi masyaraat di daerah itu.

Simak video InaTV jangan lupa "klik Subscrribe and Like" 

 

Swasembada pangan menjadi program pembangunan pertanian yang strategis karena memiliki dampak luas. Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, mutu bahan pangan yang baik, serta nilai gizi yang tinggi memiliki dampak luas pada perekonomian dan mutu sumber daya manusia.

Beras sebagai bahan pangan utama menjadi target utama pemerintah di Kabupaten Aceh Tamiang untuk dapat mencapai swasembada.

Beberapa tahun lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah membuat kebijakan Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) untuk mencapai swasembada pangan. 

Kebijakan itu ternyata membuahkan hasil dengan tercapainya swasembada beras sejak tiga tahun hingga kini meskipun dilanda iklim ekstrim baik El-Nino maupun La-Nina.

Kebijakan Mentan yang mulanya diragukan kini dirasakan benarnya. Bulan-bulan November sampai Februari periode 2016/2017 dan 2017/2018 yang biasanya dianggap musim paceklik kini tidak ada lagi. 

Hal ini bisa dilihat setidaknya dari tiga indikator yaitu stabilitas harga, terutama hari raya Natal dan Tahun Baru, ketersediaan stok di Bulog, serta kegiatan panen padi pada periode tersebut yang terus berlangsung.

Dinas Pangan, Kelautan dan Perikanan Aceh Tamiang, Safuan di Kualasimpang, Rabu, mengatakan program swasembada pangan pemerintah daerah Aceh cukup berhasil.

"Salah satu kelompok tani setempat, kini telah memiliki lumbung berisi cadangan pangan 12 hingga 14 ton gabah," ucapnya.

Ia menjelaskan, kelompok tani yang dimaksud pihaknya, yakni Surya Jaya berasal Kampung (Desa) Wonosari, Kecamatan Tamiang Hulu, berhasil mengharumkan nama Kabupaten Aceh Tamiang di tingkat provinsi akibat meraih Juara 1 dalam Apresiasi Pelaku Usaha Pangan (Puspa) Aceh tahun 2019.

Kini berbagai pemangku kepentingan, seperti pihaknya, tim teknis, pendamping pangan, penyuluh pertanian, masyarakat tani, dan lainnya terus bekerja supaya Aceh Tamiang memiliki lumbung-lumbung pangan mandiri kelompok tani dengan membudidayakan padi sebagai komoditas utama.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di hari pangan sedunia tahun 2018 mengatakan, pemerintah bertekad menjadikan lahan rawa sebagai tempat untuk merealisasikan ketersediaan pangan di masa depan, menyusul meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk dan menyusutnya lahan pertanian.
 

KOMENTAR