Pemda Gorontalo Kembangkan Desa Bongo Jadi Destinasi Wisata Murah

Binsar

Wednesday, 26-12-2018 | 08:00 am

MDN
Objek wisata di Desa Bongo, Gorontalo [ist]

Gorontalo, Inako –

Pemerintah Daerah Gorotnalo kini tengah mengembangkan Desa Bongo, di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, menjadi destinasi wisata favorit dengan biaya murah sehingga bisa menarik banyak pengunjung ke lokasi itu.

"Suka sekali tempat ini, tidak hanya karena gratis tapi tempatnya sangat bersahabat dan teduh. Banyak pohon dan ratusan burung merpati menambah rasa betah di tempat ini," kata salah seorang pengunjung, Ririn Hasan di Desa Bongo, Senin.

Di desa tersebut, pengunjung bisa menikmati tiga pemandangan alam yang berbeda sekaligus dengan jarak yang mudah dijangkau antara satu dengan lokasi lainnya.

Lokasi pertama yang wajib dikunjungi adalah Pesantren Alam Bubohu, dengan sederet tempat peristirahatan berbentuk khas, kolam ikan, kebun dan burung yang menjadi daya tarik untuk berfoto dan bersantai.

Di obyek wisata ini, pengunjung tidak perlu membayar dan hanya diwajibkan mengisi kelereng ke dalam kotak untuk menghitung jumlah pengunjung.

Rini bersama keluarga juga mengunjungi dua obyek wisata lainnya yang berdekatan yakni Pantai Dulanga dan Masjid Walimah Kubah Emas.

"Benar-benar menyenangkan di tempat ini. Sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin liburan menikmati alam dengan biaya yang sangat murah," katanya lagi.

Di Pantai Dulanga yang berjarak sekitar 500 meter dari Bubohu, pengunjung juga dapat menikmati bermain di pantai dan pemandangan dari bukit sekaligus.

"Di Dulanga ada beberapa spot yang khusus untuk foto sama-sama atau swafoto dan tidak bayar juga. Kami hanya membayar bungalo tempat untuk beristirahat sebesar 15 ribu rupiah," tambahnya.

Lokasi ketiga yang juga wajib didatangi adalah Masjid Kubah Mas yang terletak di perbukitan yang paling tinggi.

Dari tempat tersebut, pengunjung dapat menikmati suguhan bentang alam yang berada di bawah, dengan suasana yang nyaman diantara pepohonan dan masjid yang berdiri megah.

KOMENTAR