Pemda Jateng Akan Dirikan 15 SMKN Gratis di Daerah Miskin

Binsar

Friday, 23-08-2019 | 06:47 am

MDN
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMK Jateng beberapa bulan lalu [ist]

Semarang, Inako

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mendirikan 15 SMK Negeri gratis di beberapa daerah yang masuk kategori sangat miskin. Tujuannya agar para siswa dari keluarga miskin bisa mendapatkan pendidikan kejuruan di SMK tersebut.

"Pembangunan SMKN Jateng yang baru nantinya diprioritaskan di daerah yang masuk zona merah. Kami masih memiliki sekitar 14 kabupaten yang masuk zona merah itu, nanti akan kami prioritaskan agar mereka punya akses, minimal di semua eks keresidenan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar, di Semarang, Rabu.

Menurut dia, dengan penambahan 15 sekolah pada tahun depan maka Provinsi Jateng akan mempunyai 18 sekolah gratis 100 persen untuk siswa miskin berprestasi.

Selain penambahan SMKN Jateng berbasis asrama yang menggratiskan semua biaya pendidikan, seragam, buku dan lainnya itu, Ganjar juga sedang menjajaki kerja sama dengan pemerintah negara Jerman terkait dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan.

Politikus PDI Perjuangan itu berencana mengadopsi kurikulum sekolah vokasi dari Jerman untuk diterapkan di SMKN Jateng.

"Di Jerman itu, anak mendaftar di perusahaan, baru perusahaan menyeleksi dan menerima anak tersebut kemudian disekolahkan di sekolah vokasi. Jadi, dari lima hari mereka belajar, tiga hari di perusahaan, dua hari di sekolah. Jadi, lulusannya benar-benar 'expert' di bidangnya," ujarnya.

Nantinya, kurikulum yang diadopsi dari sistem pendidikan di negara Jerman itu akan diujicobakan di tiga SMKN Jateng yang sudah ada, yakni Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Jumeri saat dikonfirmasi terpisah menambahkan bahwa 15 SMKN Jateng yang akan dibangun tahun depan memang akan difokuskan di daerah-daerah miskin atau yang masuk zona merah.

Pembangunan 15 SMKN Jateng tersebut, kata dia, akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk sementara, anggaran yang tersedia akan digunakan untuk pembangunan asrama.

KOMENTAR