Pemda NTT Minta Perusahaan Di Daerah Itu Prioritaskan Pekerja Lokal

Kupang, Inako –
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta semua pemilik perusahaan yang beroperasi di daerah itu, memberi prioritas utama kepada tenaga kerja lokal untuk menjadi karyawan di perusahaan yang mereka dirikan.
Terkait hal itu, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat berjanji akan mengeluarkan kebijakan yang akan membatasi jumlah pekerja dari luar daerah yang direkrut oleh perusahaan yang beroperasi di daerah itu, guna memberi prioritas pada pekerja lokal.
"Kami akan batasi pekerja dari luar daerah NTT. Kami ingin agar perusahaan yang beroperasi di sini (NTT) merekrut pekerja-pekerja lokal," kata Gubernur Laiskodat kepada wartawan di Kupang, Kamis (17/1).
Kebijakan pembatasan jumlah pekerja tersebut, berlaku bagi seluruh perusahaan baik swasta maupun Penanaman Modal Asing (PMA) yang beroperasi di NTT, termasuk juga hotel-hotel berbintang yang ada..
Ia mengatakan kebijakan pembatasan jumlah pekerja dari luar itu dengan perbandingan 60 ; 40, artinya 60 persen diprioritaskan untuk pekerja lokal NTT dan 40 persen sisanya untuk pekerja dari luar NTT.
Gubernur Laiskodat menegaskan ia tidak akan segan-segan mencabut izin usaha bagi perusahaan yang tidak mengindahkan kebijakan tersebut.
"Jika tidak ada perusahaan yang mengindahkan kebijakan tersebut dan melanggarnya, maka saya tidak akan segan-segan untuk mencabut izin usahanya," katanya menegaskan.
Gubernur NTT mengisahkan salah satu pemilik hotel di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores menolak kebijakan tersebut, dengan alasan karena para pekerja lokal NTT belum terampil dan profesional.
"Kalau itu masalahnya (pekerja lokal NTT belum terampil dan profesional), saya akan minta manajemen hotel untuk memberikan pelatihan kepada para pekerja lokal agar bisa terampil dan profesional," tegasnya.
Gubernur Laiskodat mengakui bahwa sampai sejauh ini belum ada pengusaha yang serius dalam melatih para pekerja lokal dari NTT.
Ia mencontohkan para koki yang bekerja di restoran, umumnya tenaga kerja dari luar NTT, seperti halnya dengan pekerja bangunan, lebih banyak dari luar NTT.
"Hal seperti ini yang perlu kita benahi. Dan saya serius akan menanggani masalah ini, agar anak-anak NTT juga menjadi pelayan di daerahnya sendiri," demikian Gubernur Viktor Laiskodat.
KOMENTAR