Pemerintah Arab Resmi Cabut Larangan Mengemudi Bagi Wanita

Inakoran

Monday, 25-06-2018 | 12:40 pm

MDN
Wanita di Arab kini boleh mengemudi sendiri setelah sekian lama dilarang [ist]

Riyadh, Inako –

Minggu (24/6/2018) boleh jadi menjadi hari yang paling bersejarah dalam kehidupan kaum hawa di Arab Saudi. Pasalnya, pada hari itu, pemerintah negara itu secara resmi mencabut larangan mengemudi bagi semua kaum perempuan yang telah berlangsung puluhan tahun di negara itu.

Keputusan bersejarah itu disambut dengan sorak sorai oleh jutaan perempuan negara teluk itu. Hal itu paling tidak terlihat dari ribuah perempuan yang memenuhi jalanan di Riyadh dan kota lain pada tengah malam dengan bermandikan cahaya kuning dan deru musik dari balik kemudi.

Sejumlah wanita tak kuasa menitikan air mata karena terharu. Seorang pembawa acara di televisi, Sabika al-Dosari, tak ingin ketinggalan dan mengemudikan mobil sedannya sampai ke perbatasan kerajaan Bahrain.

"Saya merasa bebas seperti burung," katanya.

Pencabutan larangan tersebut diharapkan menjadi perubahan besar bagi perempuan Saudi sehingga membebaskan mereka dari ketergantungan pada sopir pribadi atau kerabat laki-laki.

"Ini adalah pencapaian luar biasa," kata miliarder Pangeran Saudi Al-Waleed bin Talal saat putrinya Reem mengemudikan SUV.

“Sekarang perempuan memiliki kebebasan mereka," tambahnya dalam video yang diposting di Twitter.

Unggahan video perempuan yang mengemudi mobil memenuhi jagat media sosial.

Mereka terlihat menyetir mobil menuju lokasi kerja, mengantar anak-anak sekolah, membeli es krim, dan sebagainya.

"Kegairahan, kepercayaan diri dan kebanggaan diungkapkan oleh perempuan Saudi yang mengemudi untuk pertama kalinya di negara mereka tanpa takut ditangkap, membuat saya meneteskan air mata," kata aktivis Hala al-Dosari.

"Saya senang dan lega, perempuan di Saudi akan hidup sedikit lebih bebas daripada ibu mereka," ucapnya.

Kebijakan reformasi ini menjadi bagian dari upaya Saudi untuk meningkatkan gairah perekonomian, selain dari sektor minyak yang mengalami kemerosotan.

Dengan diizinkannya perempuan untuk menyetir mobil ,lapangan kerja bagi perempuan akan meningkat. Bloomberg memperkirakan, nilai output ekonomi pada 2030 akan bertambah hingga 90 milliar dollar AS.

Sekitar 120.000 perempuan Saudi telah mendaftarkan diri untuk dapat memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM).

Mereka yang sudah mulai menyetir mobil merupakan perempuan yang sebelumnya memiliki SIM asing. Mereka menukar SIM tersebut setelah menjalani tes praktis mengemudi.

Data dari perusahaan konsultan PricewaterhouseCoopers menyebutkan, sekitar tiga juta perempuan Saudi berpotensi menerima SIM dan secara aktif mulai mengemudi pada 2020.
 

KOMENTAR