Pemkab Balangan Diminta Benahi Obyek Wisata Gua Alam di Desa Sumsum

Inakoran

Wednesday, 20-06-2018 | 15:16 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Paringin, Inako –

Pemkab Balangan, diminta membenahi fasilitas yang ada di obyek wisata gua alam yang terdapat di Desa Sumsum, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Sepintas, gua alam di Desa Sumsum ini, terkesan tidak terawat alias terlantar. Paling tidak itulah kesan yang dirasakan tim jelajah hutan dari Forum Komunitas Hijau (FKH) Sanggam Balangan, saat melakukan perjalanan ke obyek wisata itu beberapa waktu lalu.

Berjarak sekitar 25 kilometer dari ibukota Kabupaten Balangan ini, para pengunjung akan mendapat kesan kalau objek wisata ini agak terlihat tidak terawat dan memprihatinkan.

Jembatan yang menyeberangi sungai kecil menuju lokasi gua, lantainya banyak yang copot, dan jembatannya sangat bergoyang-goyang terkesan kurang kuat sehingga bagi siapa yang menyeberangi jembatan ini merasa ketakutan.

Belum lagi fasilitas MCK yang ada di lokasi itu sudah tak berfungsi lagi, dan sangat kotor, sampah terlihat dimana-mana.

Yang memprihatinkan di dalam gua banyak sekali sampah plastik, dari yang terlihat berserakan banyak sekali bungkusan obat-obatan, seperti bekas obat batuk komix, kuku bima, antimo, tapi yang paling banyak terlihat adalah bekas botol alkohol 75 persen.

Seorang pemandu wisata yang berada di lokasi itu enggan berkomentar soal bekas obat-obatan tersebut, hanya saja ia menceritakan bahwa lokasi tersebut tadinya banyak dikunjungi wisatawan, tetapi karena sering terjadi perkelahian di lokasi tersebut menyebabkan pengunjung merasa takut mendatangi lokasi yang mudah saja dijangkau dengan mobil itu.

Gua Sumsum ini terlihat sangat eksotis, terdapat stalaktit, stalakmit yang menyerupai berbagai bentuk, menurut pemandu wisata ada dua jalan masuk di dalam gua, ada jalan yang menuju ke atas gunung ada pula lorong yang menembus ke mulut gua bagian belakang.

Tetapi untuk masuk ke dalam gua harus ditemani pemandu supaya tidak sesat, selain gelap juga jalannya berliku-liku dan harus menggunakan penerangan, seperti obor, atau sinter.

KOMENTAR