Pemkab Banggai Jalin Kerjasama Pengolahan Sampah Dengan Swedia

Binsar

Wednesday, 08-08-2018 | 11:04 am

MDN
ILustrasi Teknologi Pengolahan Sampah [ist]

Palu, Inako –

Pemerintah Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sunne, Swedia untuk hibah alat energi terbarukan dalam pengolahan sampah menjadi biogas di Luwuk, Senin (6/8).

"Kami berharap ini dapat terlaksana secepatnya, setelah penandatangan nota kesepahaman itu," kata Bupati Herwin, Selasa.

Menurut Bupati Banggai, pembangunan mengenai energi terbarukan memang sangat dibutuhkan di Indonesia, sebab pengolahan sampah menjadi sebuah energi terbarukan, masih menjadi hal yang langka di negeri ini.

Karena itu, Ia berharap, project ini bisa sukses dan dapat menjadi salah satu percontohan (pilot project) untuk beberapa daerah di Indonesia.

"Saya berharap kepada Bapak Tomas Krook dan teman-teman di daerah, agar bersungguh-sungguh dalam program ini. Jika nantinya dalam pelaksanaannya membutuhkan lahan, maka pemerintah akan membantu pengadaannya. Sehingga projectnya bisa segera dilaksanakan," harap bupati.

Perwakilan Pemerintah Provinsi Sunne, Swedia, Tomas Krook berjanji akan sesegera mungkin mendatangkan alat pengolah sampah ke Luwuk. Berbicara mengenai energi terbarukan, Thomas Krook mengaku sangat bangga bisa melaksanakan program itu di Kabupaten Banggai.

"Saya memastikan ini adalah energi terbarukan dan akan dikerjakan dalam jangka panjang. Namun, program ini akan segera dimulai dan bisa diselesaikan tahun ini," ungkap Tomas.

Tak hanya itu, Thomas Krook juga memuji keindahan Kota Luwuk. Menurutnya, Luwuk memiliki landscape yang cukup menarik dengan pegunungan dan lautannya ketika dilihat dari udara.

Sementara itu, Wakil Bupati Banggai, Mustar Labolo mengatakan Pemkab Banggai belum mengetahui berapa nilai atau besaran hibah yang akan diterima, namun kerjasama itu merupakan hibah murni, tanpa dana sharing dengan pemerintah Kabupaten Banggai.

"Pemerintah Kabupaten Banggai sama sekali tidak mengeluarkan anggaran karena ini hibah murni," jelas Mustar.

Kata dia, kerja sama tersebut telah berlangsung sejak tahun 2017. Namun, realisasi atas kerja sama dalam bentuk MoU baru dilaksanakan tahun 2018. Dalam nota kesepahaman paragraf ketiga juga dicantumkan bahwa segala biaya pendanaan proyek di Luwuk Banggai akan dicakup oleh organisasi pendanaan (ICLD). 

 

KOMENTAR